News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Petani Selandia Baru Turun ke Jalan Protes 'Pajak Kentut dan Sendawa Sapi'

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kota Wellington di Selandia Baru.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNNEWS.COM, WELLINGTON - Petani Selandia Baru turun ke jalan di seluruh negeri dengan membawa traktor mereka pada Kamis kemarin untuk mengecam skema Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern untuk mengenakan pajak 'emisi pertanian', termasuk kentut dan sendawa sapi.

Para petani ini berpendapat bahwa biaya tambahan tidak hanya membuat mereka gulung tikar namun juga akan meningkatkan, bukan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (21/10/2022), kelompok advokasi petani Groundswell Selandia Baru mengorganisir protes di lebih dari 50 kota besar dan kecil, beberapa memenuhi jalan-jalan dengan puluhan traktor.

Baca juga: Rusia Akan Pasok Bahan Bakar Nuklir ke Bangladesh

Beberapa ratus hingga beberapa ribu orang diperkirakan akan bergabung, meskipun laporan media mengklaim jumlah peserta kurang memuaskan.

Dalam aksi protes itu, petani berpendapat pajak tidak hanya akan membuat mereka keluar dari bisnis, namun pada akhirnya meningkatkan emisi dengan memaksa petani di negara lain mengikuti praktik yang kurang efisien.

Peraturan baru yang belum mendapatkan persetujuan akhir ini akan mengenakan pajak kepada petani berdasarkan perkiraan gas metana dan dinitrogen oksida yang dihasilkan oleh ternak mereka mulai 2025.

Pembayaran akan jatuh tempo setiap satu hingga tiga tahun, dan setiap petani yang mencapai jumlah tertentu ambang batas untuk ukuran kawanan dan penggunaan pupuk akan terpengaruh.

Pemerintah berargumen bahwa para petani dapat memperoleh kembali uang itu dengan mengenakan biaya lebih untuk produk-produk ramah lingkungan.

Namun resesi yang mengancam sebagian besar negara maju di dunia, membuat tidak jelas terkait siapa yang akan mampu membelinya.

Peternakan adalah industri besar di Selandia Baru, di mana ada dua kali lebih banyak sapi dibandingkan manusia dan lima kali lebih banyak dari domba, sedangkan produk susu adalah ekspor utama negara itu.

Dengan demikian, industri ini menghasilkan sekitar setengah dari emisi gas rumah kacanya, dan sebagian besar adalah metana yang berasal dari sendawa sapi.

Pajak emisi pertanian akan menjadi yang pertama di dunia, sebagai bagian dari janji Ardern untuk menjadikan Selandia Baru netral karbon pada 2050 untuk mengatasi perubahan iklim.

Pemerintah berharap untuk mengurangi emisi metana dari peternakan sebesar 10 persen pada 2030 dan sebanyak 47 persen pada 2050.

Inisiatif serupa pernah dilakukan pada 2003, namun terhalang oleh protes besar-besaran dari industri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini