Kotak makan tersebut baru boleh dibuka saat ia meninggal.
Pada 19 Oktober 2022, setelah mengurus pemakaman sang ayah, Tuan Li bersama dua adik laki-lakinya masih ingat kata-kata terakhir ayah mereka.
Mereka mencari kotak makan siang di bawah tangki air.
Kotak tersebut terbuat dari alumunium tua yang melengkung.
Biasanya Tuan Li dan kedua adiknya membawa kotak itu ke sekolah sebagai wadah bekal makanan.
Saat membuka kotak makan peninggalan sang ayah, tiga bersaudara tersebut tercengang.
Mereka mendapati 3 tumpukan uang, masing-masing bernilai 10.000 yuan (Rp 21 juta), sehingga totalnya 30.000 yuan ( Rp 60 juta).
Tiga tumpukan uang tersebut diikat dengan karet gelang yang sangat rapi.
Tuan Li gemetar.
"Uang yang kami berikan ke ayah saya selama beberapa tahun terakhir, dia tidak menghabiskannya, semua itu dimasukkan ke sini (kotak makan).
Saya benar-benar terharu ketika membukanya, saya kasihan ayah," ungkap Tuan Li.
Sebagai informasi, ibu Tuan Li lebih dahulu meninggal.
Alhasil sang ayah membesarkan tiga orang anak seorang diri selama bertahun-tahun.
Ayah adalah orang yang enerjik dan ceria.