News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Junta Myanmar Sebut 'Tekanan' ASEAN Justru akan Ciptakan Implikasi Negatif

Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Min Aung Hlaing - Junta Myanmar memperingatkan ASEAN bahwa tekanan berupa kerangka waktu untuk rencana perdamaian akan menciptakan implikasi negatif.

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah militer atau junta Myanmar memberikan peringatan kepada Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Channel News Asia melaporkan.

Peringatan itu terkait rencana perdamaian yang diupayakan blok regional yang bekerja untuk meredakan krisis politik di Myanmar.

ASEAN telah menetapkan kerangka waktu untuk rencana perdamaian negara itu.

Namun, junta menilai kerangka waktu justru akan menciptakan implikasi negatif daripada positif.

"Memasukkan tekanan tambahan dengan menetapkan jangka waktu akan menciptakan lebih banyak implikasi negatif daripada yang positif," kata Kementerian Luar Negeri yang ditunjuk junta dalam sebuah pernyataan Kamis (27/10/2022) malam.

Para menteri luar negeri ASEAN bertemu di Jakarta pada Kamis (27/10/2022) untuk membahas krisis di Myanmar.

Baca juga: Menlu RI: Pendekatan kepada Junta Militer Myanmar Tidak Berkaitan dengan Pengakuan

Junta tidak ikut dalam pertemuan tersebut setelah menolak undangan untuk mengirim tokoh non-politik.

Tahun lalu, sebuah rencana perdamaian telah disepakati oleh ASEAN dan Myanmar, di mana sebagian besar kesepakatan itu telah diabaikan junta.

Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri yang ditunjuk junta menuduh ASEAN melakukan diskriminasi.

Sebab, ASEAN tidak mengundang menteri luar negeri yang ditunjuk junta ke pertemuan di Jakarta.

ASEAN mengatakan sangat prihatin atas meningkatnya pelanggaran hak asasi manusia, termasuk eksekusi empat tahanan pada bulan Juli.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta pada Februari tahun lalu, dengan lebih dari 2.300 orang tewas dalam tindakan brutal militer terhadap perbedaan pendapat.

Sementara itu, Pemimpin Junta Min Aung Hlaing belum diundang ke pertemuan puncak para pemimpin ASEAN bulan depan, dan diplomat top Myanmar Wunna Maung Lwin dikeluarkan dari pembicaraan tingkat menteri pada Februari dan Agustus.

Kebijakan ASEAN tentang "keterlibatan konstruktif tidak lagi di atas meja", sebuah surat kabar yang dikendalikan junta mengatakan awal bulan ini.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini