Dalam rekaman CCTV yang beredar online, Ksenia terlihat menutupi wajahnya dan mengenakan topi saat melintasi perbatasan Lituania dengan berjalan kaki.
"Tanpa keraguan, dia (di Lithuania) saya mengkonfirmasi faktanya," kata kepala dinas kontra intelijen Rusia, Darius Jauniškis, kepada sebuah stasiun radio lokal pada Kamis (27/10/2022).
Menurut Jauniškis, Ksenia berhasil melewati perbatasan dengan paspor Israelnya.
Ksenia telah menerima kewarganegaraan Israel sejak April 2022.
Diketahui, Lithuania, Latvia dan Estonia memberlakukan larangan masuk bagi warga Rusia yang memegang visa turis sejak bulan lalu.
"Sebagai warga negara Israel, dengan paspor yang masih berlaku, dia tidak memerlukan visa dan dapat memasuki Lithuania dan tinggal di sini hingga 90 hari," kata Jauniskis.
Menurut kantor berita negara Rusia, TASS, dinas keamanan negara memiliki perintah untuk menangkap Ksenia sebagai tersangka dalam kasus pidana yang juga menyeret bosnya, Kirill Sukhanov.
Pengadilan di Moskow memenjarakan Kirill Sukhanov pada hari Rabu (26/10/2022) dengan tuduhan mencoba memeras 11 juta rubel dari Sergey Chemezov, kepala perusahaan pertahanan negara Rusia Rostec dan mantan jenderal KGB yang dekat dengan Putin.
Baik Ksenia maupun kantor kejaksaan belum secara resmi mengomentari statusnya dalam penyelidikan.
Namun Ksenia pada Rabu lalu mengatakan di Telegram bahwa kasus yang menjerat Sukhanov bermotif politik dan terkait dengan proyek Media Ostorozhno-nya.
"Direktur komersial kami Kirill Sukhanov telah ditangkap. Mereka mencoba mendakwanya dengan pemerasan," tulis Ksenia Sobchak di saluran Telegramnya, lapor CNN.
Dia menyebut penangkapannya sebagai "contoh lain dari tekanan terhadap media".
"Saya tidak percaya (tuduhan ini) sama sekali dan saya berharap sekarang mereka akan segera menyelesaikan semuanya dan akan melihat bahwa semua ini adalah semacam omong kosong," katanya.
"Jika tidak, maka itu jelas merupakan penggerebekan di kantor redaksi saya – kantor redaksi bebas terakhir di Rusia, yang harus ditutup."