"Tapi, saya percaya kita memiliki kewajiban moral untuk membagi pandangan kita. Kita tidak ingin disalahkan oleh sejarah karena kita tidak melakukan apa-apa," ujarnya.
Presiden Club de Madrid yang juga mantan Presiden Slovenia Danilo Türk menyambut baik usulan mantan Presiden SBY.
"Seperti yang baru saja dijelaskan oleh Presiden Yudhoyono, kita mungkin tidak selalu didengar, kita mungkin tidak disimak, tetapi kita memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk berpikir, berpikir secara serius dan mendalam, dan menawarkan solusi. Mungkin, mungkin saja, kita akan didengarkan," kata Türk.
Pertemuan bertajuk '2022 Berlin Policy Dialogue': Leading in a World of Converging Crises ini dihadiri juga antara lain oleh mantan Presiden Slovania Danilo Türk yang juga Presiden Club de Madrid pada saat ini, mantan Perdana Menteri Senegal Aminata Touré (2013-2014), mantan Kanselir Austria Wolfgang Schüssel (2000 – 2007).
Hadir secara online mantan Presiden Jerman Horst Kohler (2004-2010), dan mantan Perdana Menteri New Zealand Helen Clark (1999-2008) serta para mantan kepala negara lainnya, baik dari negara-negara maju, maupun berkembang.
Sekjen PBB António Guterres juga turut memberikan sambutan dan apresiasi atas inisiatif ini yang disampaikan secara online.
Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institue (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut hadir dalam pertemuan para mantan kepala negara ini.
TYI merupakan salah satu inisiator pertemuan ini, bersama Club de Madrid, Liz-Mohn Center dan Kantor Luar Negeri Federal Jerman.