Di aplikasi On Blind, penulis anonim yang bekerja di Badan Kepolisian Nasional menceritakan bahwa ia ditugaskan ke Itaewon untuk membantu operasi penyelamatan.
"Ketika saya melihat orang-orang sekarat di depan mata saya, saya mencoba apa pun yang saya bisa, tetapi saya tidak dapat menyelamatkan mereka," tulisnya.
"Saya sangat menyesal saya tidak dapat menyelamatkan lebih banyak orang dan terima kasih kepada para petugas polisi, pemadam kebakaran, petugas medis dan masyarakat umum yang membantu kami."
Pengguna lain mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas upaya penyelamatan dan meninggalkan komentar seperti:
"Ini bukan salahmu" dan "Semoga kamu juga mendapatkan perawatan psikologis."
Tragedi ini terjadi pada Sabtu malam ketika kerumunan padat melonjak di gang sempit dan miring di sebelah Hotel Hamilton di daerah Itaewon, Seoul.
Hingga Senin (31/10/2022) pagi, 154 kematian telah dilaporkan dan jumlahnya bisa meningkat karena 33 lainnya masih dalam kondisi serius.
Mayoritas Korban Perempuan
Dari total 154 korban tewas, hampir dua pertiganya adalah perempuan.
Hingga Senin ini, total 98 wanita dipastikan tewas dalam insiden tersebut.
Sementara 56 orang lainnya adalah pria.
Kesenjangan gender yang signifikan telah membuat banyak orang bertanya-tanya mengapa kecelakaan itu jauh lebih fatal bagi wanita daripada pria.
Rasio gender dalam insiden mematikan itu belum jelas penyebabnya, namun beberapa ahli medis mengatakan kerangka tubuh wanita yang lebih kecil dan kekuatan fisik yang kurang lebih rentan cedera dalam situasi tersebut.
Menurut laporan Korea Herald, penapasan membutuhkan gerakan konstan dari otot-otot pernapasan dan diafragma.