TRIBUNNEWS.COM - Simak update daftar korban Pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan.
Dikutip dari Korea Times, pejabat setempat telah mengonfirmasi bahwa sebanyak 154 orang telah tewas dan 133 orang terluka pada tragedi yang terjadi di Itaewon.
Dalam tragedi di Itaewon, korban didominasi remaja dan dewasa muda berusia 20-an tahun.
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, mengungkapkan rasa berkabungnya atas banyaknya korban yang jatuh pada tragedi di Itaewon.
"Ini benar-benar menghancurkan. Tragedi yang seharusnya tidak terjadi, terjadi di tengah kota Seoul di tengah Halloween (akhir pekan),"
"Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, saya merasa berat hati dan tidak bisa menahan kesedihan saya," ungkap Yoon Suk Yeol, dikutip dari Korea Times.
Baca juga: Presiden Yoon Suk-Yeol Tetapkan Masa Berkabung Tragedi Itaewon, Sejumlah Acara dan Konser Dibatalkan
Yoon mengatakan dia akan menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk melakukan tinjauan darurat terhadap semua peristiwa besar yang direncanakan untuk beberapa bulan mendatang.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rincian update korban Pesta Halloween di Itaewon.
Dikutip dari Korea Herald, dari total 154 korban tewas di Itaewon, telah dikategorikan berdasarkan usia dan jenis kelamin.
11 Remaja Jadi Korban di Itaewon
Dari 11 remaja yang menjadi korban tewas dalam tragedi Itaewon, 6 di antaranya masih berstatus sebagai pelajar.
Adapun 6 pelajar tersebut merupakan siswa sekolah menengah dari Seoul.
"Kami berencana membentuk tim konseling psikologis dengan dinas pendidikan untuk memberikan konseling psikologis untuk perawatan trauma di sekolah tempat kematian terjadi," kata juru bicara Kementerian Pendidikan Kim Cheon-hong.
26 Warga Asing
Sebanyak 26 korban meninggal dunia pada tragedi di Itaewon merupakan warga negara asing.
Para korban tersebut telah diidentifikasi dan telah diberitahukan kepada kedutaan masing-masing.
Adapun sejumlah korban tersebut lima di antaranya berasal dari Iran, empat dari Rusia, dua dari Amerika Serikat, dua dari Jepang, dan masing-masing dari Prancis, Australia, Norwegia, Austria, Vietnam, Thailand, Kazakhstan, Uzbekistan, dan Sri Lanka.
Selain 26 warga asing yang tewas di Itaewon, masih terdapat sebanyak 15 warga asing yang menjadi korban luka-luka pada tragedi tersebut.
Baca juga: Meninggal dalam Tragedi Halloween Itaewon, Lee Ji Han Sempat Syuting Drama, Bakal Tayang 2023
98 Korban di Itaewon merupakan Wanita
Dari total 154 korban yang tewas dalam insiden di Itaewon, 98 di antaranya berjenis kelamin perempuan.
Sementara sisanya berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 56 orang.
Para ahli mengatakan dalam kerumunan yang mematikan, orang dapat meninggal karena sesak napas atau tertindih.
Orang-orang dengan massa otot yang lebih sedikit, kerangka yang lebih kecil dan kekuatan fisik yang lebih lemah akan meningkatkan resiko kematian pada kondisi tersebut.
Oleh sebab itu, wanita atau anak-anak akan lebih rentan menjadi korban.
103 Korban Berusia 20-an
Sebanyak 103 korban meninggal di Itaewon diidentifikasi berusia sekitar 20 tahun.
Selain itu, sebnyak 30 korban diketahui berusia sekitar 30-an tahun
1 Korban Belum Teridentifikasi
Dari 154 orang tewas, satu orang belum diidentifikasi pada Minggi (30/10/2022) pukul 6 pagi waktu setempat.
Hal tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Han Duck-soo dalam pertemuan darurat saat pagi hari.
Baca juga: Korea Selatan akan Lakukan Investigasi Menyeluruh Tragedi Pesta Halloween di Itaewon
Tragedi Berdarah Itaewon
Distrik Itaewon yang terkenal sebagai tempat untuk merayakan pesta Halloween di Korea Selatan, penuh sesak dibanjiri lautan manusia pada akhir pekan kemarin.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa tragedi berdarah itu meletus ketika orang-orang mulai berhamburan ke satu gang yang sangat sempit dan miring.
Seketika banyak korban yang terjatuh dan terinjak-injak serta diperkirakan mengalami serangan jantung hingga mati lemas di lokasi kejadian.
Akibat insiden mematikan itu, sekolah hingga perusahaan di Korea Selatan memilih untuk membatalkan acara Halloween yang telah direncanakan.
Di sisi lain, Pemerintah Korea Selatan pun juga membatalkan konser K-pop.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma, Mikael Dafit Adi Prasetyo)