TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Moskow menanggapi keputusan dua oligarki Rusia yang melepaskan kewarganegaraannya.
Diketahui, ada dua oligarki Rusia yang melepaskan kewarganegaraannya, yakni Oleg Tinkov dan Nikolay Storonsky.
"(Mereka) berhak untuk melepaskan kewarganegaraan Rusia karena mereka secara praktis tidak melakukan bisnis di Rusia," ucap Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa (1/10/2022).
"Itu hak mereka," tegasnya sekali lagi, seperti dikutip TASS.
"Pada kenyataannya, mereka praktis tidak melakukan bisnis di sini, sejauh yang saya tahu. Dengan kata lain, mereka praktis tidak mengambil bagian dalam kegiatan ekonomi di negara kita," ulangnya.
Berharap banyak taipan ikuti jejaknya
Baca juga: Oligarki Moskow Oleg Tinkov Lepaskan Kewarganegaraan Rusia karena Perang Ukraina
Pada Senin (31/10/2022), Tinkov mengumumkan keputusannya untuk melepaskan kewarganegaraan Rusia-nya.
"Saya telah mengambil keputusan untuk keluar dari kewarganegaraan Rusia saya," tuturnya, seperti dilansir The Guardian.
"Saya tidak bisa dan tidak akan dikaitkan dengan negara fasis yang memulai perang dengan tetangga mereka yang damai dan membunuh orang tak bersalah setiap hari," kata Tinkov.
"Saya berharap lebih banyak pengusaha Rusia terkemuka akan mengikuti saya, sehingga melemahkan rezim Putin dan ekonominya, dan akhirnya membuatnya kalah," tulisnya di Instagram.
'Benci' Rusia-nya Putin
Dia membagikan gambar sertifikat yang mengkonfirmasi 'berakhirnya' kewarganegaraan Rusia-nya.
Baca juga: Taipan Rusia Oleg Tinkov Kecam Perang yang Berkecamuk di Ukraina
"Saya benci Rusia-nya Putin, tapi saya suka semua orang Rusia, yang jelas-jelas menentang perang gila ini!" tulis Tinkov.
Satu di antara konglomerat paling terkenal Rusia
Miliarder Tinkov merupakan satu di antara konglomerat paling terkenal di Rusia dan mendirikan Tinkoff Bank online.
Tinkoff Bank adalah salah satu pemberi pinjaman terbesar Rusia, di belakang raksasa negara Sberbank dan VTB.
Tinkoff memiliki sekitar 20 juta pelanggan.
Pernah mengecam serangan Rusia ke Ukraina
Baca juga: Pertempuran di Kherson Memanas, Pasukan Ukraina Berusaha Tembus Pertahanan Rusia
Tinkov telah mengecam keras serangan Rusia di Ukraina .
Dia menggambarkannya sebagai "perang gila" saat meminta Barat untuk mengakhiri "pembantaian".
Sasaran sanksi Inggris
Tinkov juga menjadi sasaran sanksi Inggris yang diberlakukan segera setelah konflik dimulai pada akhir Februari.
Dia sebelumnya ditangkap di London pada 2020 atas tuduhan penggelapan pajak di AS.
Sang miliader ini kemudian dibebaskan dengan jaminan dan dirawat karena leukemia di London.
Baca juga: Biden Kecam Perusahaan Minyak yang Cari Untung di Tengah Perang Ukraina, Ancam Naikkan Pajak
Dia berhenti dari perannya sebagai CEO Tinkoff pada tahun 2020.
Dilaporkan juga bahwa Nikolay Storonsky, pendiri layanan Revolut, juga telah melepaskan kewarganegaraan Rusianya.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)