Dia mengaku telah melakukan cukup banyak untuk Pakistan, membuktikan bahwa ia hanya ingin yang terbaik untuk bangsa.
Dia juga menuntut pengunduran diri tiga orang yang menurutnya bertanggung jawab atas serangan itu.
"(Jika) tidak ada keadilan, sebuah negara tidak bisa makmur," kata Khan berbicara kepada ketua hakim.
"Adalah tanggung jawab Anda untuk menyelamatkan negara ini dari ketidakadilan."
Sekretaris Jenderal Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), Hammad Azhar, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kurangnya keamanan tidak bisa jadi alasan atas penyerangan kepada pemimpinnya itu, Imran Khan.
"Bukannya tidak ada tindakan pencegahan. Ini adalah upaya pembunuhan terencana terhadap Imran Khan. Itu direncanakan dengan hati-hati, dan dieksekusi dengan hati-hati," kata Azhar.
"Ada beberapa penjaga keamanan di sekelilingnya."
Gelombang Protes
Imran Khan mengungkap tuduhannya setelah para pendukungnya turun ke jalanan di berbagai kota besar untuk melakukan protes pada Jumat (4/11/2022).
Loyalis mantan PM Pakistan memblokir jalan-jalan utama hingga terlibat bentrok dengan pasukan keamanan.
Beberapa pendukung berkumpul di tempat Khan terluka dan mendesak mantan perdana menteri itu untuk melanjutkan pawainya di Islamabad.
"Itu tidak bisa berhenti. Orang-orang sangat marah, itu akan menjadi lebih intens," Ansar Bashir (40), seorang pendukung yang menyaksikan penembakan itu, lapor Reuters.
Di Lahore, ibu kota negara bagian Punjab di timur, sekelompok besar pengunjuk rasa membakar ban dan memblokir jalan.
Beberapa oknum melemparkan batu ke gerbang kantor gubernur provinsi Punjab, menghancurkan kamera keamanan dan penghalang, kata saksi mata.