News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Utara Kecam Latihan Militer AS-Seoul, Pemerintah Kim Jong Un Janjikan Tanggapan Tanpa Ampun

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar ini diambil pada 24 Maret 2022 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara pada 25 Maret 2022 menunjukkan uji peluncuran dari apa yang dilaporkan media pemerintah sebuah rudal balistik antar benua (ICBM) tipe baru, Hwasongpho. - Pyongyang mengecam latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai provokasi terbuka dan latihan perang berbahaya.

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara merilis gambar dari serentetan peluncuran rudal baru-baru ini.

Di antara foto yang dibagikan, ada penampakan rudal balistik antarbenua (ICBM).

Di waktu bersamaan, Pyongyang mengecam latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat sebagai provokasi terbuka dan latihan perang berbahaya.

Staf Umum Tentara Rakyat Korea mengatakan pemerintahan Kim Jong Un akan menanggapi latihan militer Seoul dan Washington dengan langkah militer praktis berkelanjutan, tegas, dan tanpa ampun, lapor Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Senin (7/11/2022).

Pekan lalu, Korea Utara menembakkan beberapa rudal, termasuk ICBM yang kemungkinan mengalami kegagalan, rudal jelajah, dan ratusan peluru artileri.

Aksi uji coba tersebut digelar ketika tetangga selatannya dan Gedung Putin melakukan latihan udara Vigilant Strom yang diperpanjang dari lima menjadi enam hari.

Baca juga: Korea Utara: Uji Coba Rudal adalah Latihan Serang Korea Selatan dan AS Tanpa Ampun

Ratusan pesawat tempur AS dan Korea Selatan, termasuk pengebom B-1B, ambil bagian dalam Vigilant Storm.

Ini adalah pertama kalinya B-1B terbang ke semenanjung Korea sejak Desember 2017.

Tentara Korea Utara mengatakan telah melakukan kegiatan simulasi berbagai serangan terhadap pangkalan udara dan pesawat, serta kota besar Korea Selatan, untuk "menghancurkan histeria perang musuh yang gigih," kata KCNA.

Dilansir Al Jazeera, namun tidak disebutkan apakah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengawasi latihan tersebut.

Laporan itu mengatakan Korea Utara telah menembakkan dua rudal jelajah "strategis" yang tampaknya berkemampuan nuklir pada 2 November ke arah perairan Ulsan, sebuah kota pesisir tenggara di Korea Selatan; klaim yang dikatakan pejabat di Seoul "tidak benar" dan tidak ada rudal yang dilacak di dekat sana.

Korea Utara melakukan sekitar 23 peluncuran hari itu, dengan salah satu rudal mendarat 26 kilometer (16 mil) selatan Garis Batas Utara.

Baca juga: Korea Utara Kembali Tembakkan 4 Rudal Balistik, Protes Perpanjangan Latihan Militer AS-Korsel

Gambar ini diambil pada tanggal 27 April 2022 dan dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 29 April menunjukkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengambil bagian dalam upacara parade untuk menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea (KPRA), di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Lokasi tersebut berfungsi sebagai perbatasan laut tidak resmi antara kedua Korea; pertama kali terjadi sejak Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953.

Sensitif dengan latihan militer

Para ahli mengatakan Pyongyang sangat sensitif tentang latihan seperti Vigilant Storm.

Ini karena angkatan udaranya, yang tidak memiliki jet berteknologi tinggi dan pilot yang terlatih dengan baik, adalah salah satu bagian terlemah dari militernya.

Sementara beberapa analis mempertanyakan apakah semua gambar yang dibagikan di KCNA itu baru.

Pengamat lain mencatat bahwa Korea Utara tampaknya telah menguji jenis ICBM baru atau varian dari model yang ada.

Baca juga: AS Tuduh Rusia dan China Melindungi Korea Utara dan Kecaman PBB

“Itu tidak eksplisit dalam pernyataan mereka, tetapi desainnya tidak sesuai dengan yang pernah kita lihat sebelumnya,” kata Ankit Panda, ahli senjata di Carnegie Endowment for International Peace.

Berita lain terkait Korea Utara

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini