Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Pejabat pemerintah Jerman pada Rabu (9/11) mengatakan bahwa G20 akan berjuang untuk mencapai kesepakatan tentang komunike terakhir pada pertemuan puncak para pemimpinnya yang berlangsung minggu depan di Indonesia.
Dikutip dari Reuters, Kamis (10/11/2022) kepresidenan Indonesia untuk G20 tahun ini dan persiapannya untuk KTT 15-16 November di Bali telah dibayangi oleh invasi Rusia ke Ukraina yang mengakibatkan krisis pangan dan energi global.
Seperti diketahui, Rusia yang juga merupakan anggota G20 telah diisolasi dan dijatuhi sanksi oleh Barat atas invasi yang dilakukannya tersebut.
“Dengan kelompok yang terpecah karena perang Ukraina serta masalah lainnya, kerja di G20 terbukti sangat rumit tahun ini,” kata pejabat Jerman yang berbicara dengan syarat anonim.
Baca juga: Erick Thohir Pastikan Kesiapan Dukungan BUMN Jelang KTT G20 Bali
“Ini digarisbawahi oleh kurangnya pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pertemuan tingkat menteri di bawah kepresidenan Indonesia,” imbuhnya.
Pejabat itu juga menyatakan bahwa G20 seringkali tidak mampu mencapai keputusan mayoritas tentang topik.
Namun, dia optimis bahwa KTT G20 tahun ini tetap menjadi forum yang relevan dan akan membahas topik-topik mulai dari ketahanan pangan dan kesehatan hingga transformasi digital.
Ditanya apakah pembicaraan damai Ukraina dapat berlangsung di KTT G20, pejabat itu mengatakan itu bukan forum yang tepat dan bagaimanapun juga, kemungkinan itu masih jauh, dengan Rusia belum siap untuk mengambil langkah pertama yang diperlukan.
Adapun, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 dan akan menuju Bali setelah kunjungan ke Vietnam dan Singapura dalam perjalanan keduanya ke Asia bulan ini.