News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Isu Sekularisme di Turki Memanas | Facebook Pecat 11.000 Karyawan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya isu sekularisme yang memanas di Turki hingga pemecatan 11.000 karyawan Facebook.

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Isu sekularisme tengah memanas di Turki, dipicu sopir bus yang enggan berhenti saat waktu sholat.

Soal perang Rusia-Ukraina, Korea Utara membantah klaim yang menyebut negara itu mengirim bantuan senjata untuk Rusia.

Sementara itu, Facebook melakukan pemecatan terhadap 11.000 karyawannya imbas pendapatan yang menurun tajam.

Berikut artikel berita populer internasional selengkapnya.

1. Isu Sekularisme di Turki Memanas Gara-gara Sopir Bus Tak Mau Berhenti Saat Waktu Shalat

Baca juga: Kementerian Pertahanan RI Teken Kerja Sama Pengembangan Simulator Parasut Hingga Misil Dengan Turki

Keengganan seorang sopir bus jarak jauh untuk berhenti agar para penumpang bisa shalat, memicu perdebatan baru tentang sekularisme di Turki.

Turki diketahui merupakan salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim.

Isu sekularisme ini muncul setelah penumpang mengeluh di media sosial Twitter pada akhir pekan lalu.

Pihak perusahaan perjalanan kemudian memberikan tanggapan yang dinilai kontroversial.

"Tidak ada hak yang ditentukan oleh konstitusi (Turki) dapat digunakan untuk melanggar konsepsi demokratis dan sekuler republik," kata perusahaan Oz Ercis dalam sebuah pernyataan, dilansir Arab News.

Pernyataan yang viral itu menjadi contoh terbaru dari perdebatan lama di Turki, dengan mayoritas penduduk Muslim namun memiliki sejarah sekuler.

Sekularisme umumnya didefinisikan sebagai pemisahan agama dari urusan sipil dan negara.

Namun di bawah kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan, prinsip ini pelan-pelan terkikis.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini