News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Isu Sekularisme di Turki Memanas | Facebook Pecat 11.000 Karyawan

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya isu sekularisme yang memanas di Turki hingga pemecatan 11.000 karyawan Facebook.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diperkirakan akan menghadiri KTT G20 dari jarak jauh, meskipun Ukraina bukan anggota.

Dilaporkan minggu ini bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak hadir meskipun menjadi bagian dari kelompok itu.

Baca juga: Dubes Ukraina Pastikan Presiden Zelenskyy Akan Ambil Bagian pada KTT G20 Bali

"Kita benar-benar perlu menarik perhatian dunia atas apa yang terjadi, karena ini adalah genosida mutlak terhadap Ukraina, anak-anak Ukraina, negara kita," kata Yermak sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Utusan Amerika Serikat (AS) untuk PBB mengatakan pada awal September lebih dari 1.800 anak telah dipindahkan ke Rusia dari wilayah Ukraina yang dikuasai Moskow pada Juli saja.

Ukraina ingin deportasi semacam itu diselidiki sebagai kejahatan perang.

Sementara itu, pernyataan dari kantor Zelensky mengatakan Biro Informasi Nasional Ukraina menunjukkan 10.500 anak telah dideportasi atau dipindahkan secara paksa.

Menteri Ukraina yang bertanggung jawab untuk mengintegrasikan kembali wilayah yang diduduki Rusia mencatat pada pertemuan itu bahwa hanya 96 anak yang telah dikembalikan.

Bulan lalu, Kyiv mengatakan sedang bekerja untuk membawa kembali 32 anak yang dikatakan telah dipindahkan secara paksa dari orang tua mereka dan diadopsi secara ilegal di Rusia.

Yermak mengatakan Ukraina dapat mengandalkan bantuan PBB.

Tetapi dia menyatakan kembali kurangnya kepercayaan Ukraina dalam bantuan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC).

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Mark Zuckerberg Pecat 11.000 Karyawan setelah Pendapatan Perusahaan Anjlok

Foto ilustrasi yang diambil di Los Angeles pada 28 Oktober 2021 ini menunjukkan seseorang menggunakan Facebook di smartphone di depan layar komputer yang menunjukkan logo META. - (Photo by Chris DELMAS / AFP)

Mark Zuckerberg memberhentikan 13 persen atau sekitar 11.000 karyawan Meta akibat pendapatan perusahaan yang kolaps.

Dalam sebuah pesan yang ditulis di blog Facebook, Mark Zuckerberg menyebut perusahaannya kelebihan karyawan dan membuat kinerja menjadi tidak efisien.

Putaran pertama pemutusan hubungan kerja dalam sejarah perusahaan Meta ini terjadi setelah tenaga kerjanya mencapai puncaknya tahun ini dengan 87.314 karyawan.

Zuckerberg mengatakan Meta telah berinvestasi berlebihan pada awal Covid, percaya bahwa peningkatan aktivitas online akan terus berlanjut dan meningkat bahkan setelah pandemi virus corona berakhir.

"Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan," katanya.

"Tidak hanya perdagangan online yang kembali ke tren sebelumnya, tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya sinyal iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang saya harapkan."

Baca juga: Terimbas Resesi AS, Kekayaan Elon Musk Hingga Zuckerberg Menyusut

"Saya salah, dan saya bertanggung jawab untuk itu."

Sehubungan dengan pemberhentian kerja ini, Mark Zuckerberg memberikan "kompensasi" bagi karyawan yang terdampak, yaitu:

- Pesangon

Perusahaan akan membayar 16 minggu gaji pokok ditambah dua minggu tambahan untuk setiap tahun pengabian.

- Paid time off (PTO)

Paid time off (PTO) adalah jenis kebijakan perusahaan yang menggabungkan liburan, sakit, dan waktu pribadi bagi karyawan untuk digunakan sebagai cuti berbayar dari pekerjaan.

Perusahaan akan membayar semua sisa waktu PTO.

- Pemberian Restricted Stock Unit (RSU)

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini