Ini menjadi kemunduran perang terbesar Kremlin sejak meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina sekira sembilan bulan lalu.
Foto-foto menunjukkan penduduk Kherson dan sekitarnya mengibarkan bendera Ukraina di atas gedung administrasi, klakson mobil bersahutan, hingga poster-pro Rusia dirobohkan.
Beberapa orang bahkan terlihat menangis bahagia.
Seorang warga Kherson bernama Alexei Sandakov menggambarkan emosinya yang "luar biasa" ketika orang-orang muncul bernyanyi dan menari di jalanan.
"(Kherson) bebas sekarang. Ini berbeda. Semua orang menangis sejak pagi ini," katanya.
Ia mengatakan semua orang ingin merangkul tentara Ukraina yang datang.
Perubahan kontrol kota itu menyusul serangan balasan Ukraina yang cepat dalam beberapa bulan terakhir, di mana Kyiv mengklaim telah merebut kembali 41 pemukiman di dekat Kherson.
Dalam pidato malamnya, Presiden Zelensky mengatakan orang-orang Kherson menunggu dan tidak pernah menyerah pada Ukraina.
Dia menambahkan bahwa penduduk telah bekerja untuk menghilangkan jejak penjajah dari jalan-jalan, termasuk simbol-simbol Rusia.
Tanggapan Kremlin
Hingga kini, Presiden Putin belum secara terbuka mengomentari kemunduran signifikan tentaranya di Kherson.
Namun, juru bicara Kremlin membantah langkah penarikan itu merupakan kekalahan yang memalukan.
Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan bahwa Kherson masih menjadi wilayah Rusia karena aneksasi Moskow pada akhir September lalu.
"Ini adalah subjek dari Federasi Rusia, itu ditetapkan dan ditentukan secara hukum. Tidak ada perubahan," kata Peskov.