TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Youtuber sekaligus pegiat sosial Inggris, Mahyar Tousi, dituding telah menghina batik asal Indonesia yang dikenakan para delegasi G20.
Mahyar Tousi juga dikenal sebagai pegiat sosial anti pemerintah Iran yang kerap memposting "serangan-serangan" terhadap otoritas Teheran.
Dalam sebuah postingan yang kemudian dihapusnya, Mahyar Tousi mempertanyakan pakaian batik yang dikenakan sejumlah pemimpin negara dalam sela-sela acara KTT G20 di Bali.
Mahyar Tousi melabeli mereka dengan sebutan idiot.
Dalam cuitan itu, tampak para tokoh dunia, seperti Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab, mengenakan pakaian batik.
Buntut dari postingan itu, akun media sosial Mahyar, mulai twitter hingga Instagram Mahyar Tousi di serang oleh netizen Indonesia akibat tidak terima atas ejekan yang Mahyar Tousi unggah di Twitter miliknya tersebut.
Belakangan, unggahan Twitter milik Mahyar Tousi yang diunggah pada Selasa 16 November 2022 pukul 05.34 tersebut telah dihapus olehnya.
Berikut akun Twitter Mahyar Tousi.
Indonesia hujan apresiasi
Perhelatan KTT G20 di Bali, Indonesia menjadi prestasi tersendiri bagi Indonesia sebagai tuan rumah.
Perhelatan kelas internasional ini diharapkan menjadi langkah jitu untuk memperluas peran Indonesia di kancah global.
Adapun puncak perhelatan forum KTT G20 yang terselenggara di Nusa Dua, Bali, memperlihatkan Indonesia menganut kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif.
Di tengah kondisi geopolitik yang memanas dan kubu-kubu keberpihakan sejumlah negara, Indonesia menunjukkan kemampuan diplomasinya mengingat hampir seluruh pimpinan negara besar menghadiri KTT G20 itu.
Dalam cuitan Twitternya @Potus, Biden menjelaskan dalam G20, AS berkomitmen membangun ekonomi yang berkelanjutan.