News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korea Selatan dan Korea Utara Memanas

Kecam Pertemuan Trilateral antara Amerika, Korsel dan Jepang, Korea Utara: Kami Akan Lebih Keras

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korea Utara dilaporkan meluncurkan rudal balistik, Kamis (3/11/2022) pagi. Foto rudal Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) Korut yang diperlihatkan kepada masyarakat dan pers saat parade militer Korut beberapa waktu lalu.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Menteri luar negeri Korea Utara, Choe Son Hui, mengecam pertemuan puncak trilateral, antara Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Para pemimpin itu mengkritik uji coba senjata Pyongyang dan menjanjikan kerja sama keamanan yang lebih besar.

Dikutip dari Reuters, Kamis (17/11/2022) Pyongyang sendiri telah meluncurkan beberapa rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah serta menembakkan ratusan peluru artileri ke laut sebagai bentuk kecaman terhadap latihan militer skala besar antara AS dan Korsel, yang juga melibatkan Jepang.

Baca juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Arah Perairan Timur Korea Selatan setelah Ancam Langkah AS

Pada pembicaraan trilateral, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali komitmennya untuk memperkuat pencegahan yang diperluas dan membela kedua sekutu Asia dengan "kemampuan penuh", termasuk senjata nuklir.

"Semakin tajam AS pada 'tawaran pencegahan yang diperluas' kepada sekutu-sekutunya dan semakin mereka mengintensifkan kegiatan militer yang provokatif dan menggertak, akan semakin sengit tindakan balasan dari militer kami," kata Choe.

Kemudian, Washington, Seoul dan Tokyo mengatakan dalam pernyataan bersama setelah KTT bahwa uji coba nuklir Pyongyang akan menimbulkan "tanggapan yang kuat dan tegas."

Di sisi lain, Choe mengatakan bahwa kegiatan militer Korut merupakan tindakan yang wajar terhadap latihan militer yang dipimpin AS.

"AS akan sangat menyadari bahwa itu adalah perjudian, yang pasti akan disesalinya," pungkas Choe.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini