TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara tengah melakukan uji coba peluncuran rudal balistik antarbenua pada Jumat (18/11/2022) kemarin.
Dalam uji coba tersebut, tampak Presiden Korea Utara, Kim Jong Un bersama putrinya tengah mengawasi peluncuran rudal balistik "jenis baru" tersebut.
Kemunculan putri Kim Jong Un di hadapan publik ini untuk pertama kalinya.
Padahal sebelumnya, putri Kim Jong Un ini keberadaannya belum pernah dikonfirmasi.
Dikutip dari KCNA, dalam foto yang dirilis oleh kantor berita tersebut, nampak Kim Jong Un melakukan pengawasan sambil menggandeng putrinya.
Terdapat pula foto yang menunjukkan putri Kim Jong Un melihat ayahnya yang sedang berdiskusi dengan para pemimpin pasukan Korea Utara.
Baca juga: Foto Kim Jong Un Gandeng Tangan Sang Putri, Pantau Peluncuran Rudal ICBM
Serta terlihat juga putri Kim Jong Un bersama ayahnya melihat rudal balistik antarbenua itu diluncurkan.
Tak hanya itu, terdapat foto yang menunjukkan Kim Jong Un dan putrinya tengah berjalan di landasan peluncuran rudal balistik antarbenua.
Dalam rilis yang dipublis oleh KCNA disebutkan, rudal balistik antarbenua tersebut bernama ICBM Hwasongpho-17 tipe baru.
ICBM Hwasongpho-17 diluncurkan di Bandara Internasional Pyongyang.
Rudal tersebut melakukan perjalanan hingga ketinggian maksimum 6.040,9 km dan terbang sejauh 999,2 km selama 4.135 detik.
Baca juga: Ngeri! Rudal Kim Jong Un Yang Baru Diluncurkan Bisa Mencapai Negerinya Joe Biden
KCNA juga menyebut rudal ini sebagai bentuk bukti keandalan sistem senjata strategis utama yang baru, untuk mewakili kekuatan strategis DPRK dan kinerja tempurnya yang kuat sebagai senjata strategis terkuat di dunia.
Dalam rilisnya, Kim Jong Un mengatakan, dia datang untuk mengkonfirmasi sekali lagi bahwa kekuatan nuklir DPRK telah mendapatkan kapasitas lain yang andal dan maksimal untuk menahan ancaman nuklir.
Ancaman Lama
Dikutip dari CNN, menurut pejabat Jepang, peluncuran tersebut bukanlah pertama kalinya bagi Korea Utara menembakkan ICBM.
Rudal tersebut dikatakan ketinggian dan jaraknya lebih pendek dibandingkan dengan uji coba rudal Pyongyang pada 24 Maret lalu.
Baca juga: Korea Utara Kecam Latihan Militer AS-Seoul, Pemerintah Kim Jong Un Janjikan Tanggapan Tanpa Ampun
Dan pada tahun 2017, Menteri Pertahanan AS saat itu, James Mattis, mengatakan sebuah rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara pada tahun itu menunjukkan kemampuan untuk mengenai "segala sesuatu di dunia".
Terlepas dari jangkauan teoretis rudal itu, kemampuan Pyongyang untuk menempatkan hulu ledak nuklir di atasnya dan mengirimkannya ke sasaran masih belum terbukti.
Rudal balistik ditembakkan ke luar angkasa sebelum jatuh kembali ke Bumi.
Para ahli belum melihat bukti konklusif bahwa Korea Utara bisa mendapatkan hulu ledak untuk berhasil masuk kembali ke atmosfer bumi.
Ancaman Kim terhadap AS dan Korea Selatan juga bukan hal baru.
Baca juga: Kereta Api Melintas dari Korut ke Rusia, Menyusul Dugaan Kim Jong Un Pasok Senjata untuk Putin
Setelah uji coba rudal pada bulan Oktober, pemimpin Korea Utara memperingatkan musuh bahwa kekuatan nuklirnya sepenuhnya siap untuk "perang yang sebenarnya".
"Pasukan tempur nuklir kami, sekali lagi membuktikan kesiapan penuh mereka untuk perang yang sebenarnya untuk membawa musuh di bawah kendali mereka," kata Kim, dikutip dari KCNA.
(Tribunnews.com/Whiesa)