TRIBUNNEWS.COM, AL KHOR - Apa yang disampaikan Presiden FIFA Gianni Infantino saat diberikan kesempatan oleh Presiden Jokowi untuk memberikan sambutan pada acara makan siang para pemimpin G20 di Bali 15 November 2022 lalu akhirnya terbukti.
Sat itu, Gianni Infantino di depan para kepala negara anggota G20 menyampaikan bahwa sepak bola akan mempersatukan bangsa.
Terbukti saat pembukaan Piala Dunia di Qatar pada Minggu (20/11/2022) membuat para pemimpin negara-negara Arab kompak.
Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir para pemimpin Arab duduk dalam satu meja menghadiri pesta olahraga terbesar dunia.
Baca juga: Foto-foto Suasana Laga Pembuka Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador
Dan ini pertama kalinya pesta olahraga sepak bola dunia diadakan di Timur Tengah.
Penguasa Arab Saudi, Dubai, Mesir, Qatar hingga Turki hadir dalam kesempatan itu.
Sesuatu yang sangat langka terjadi.
Padahal dua tahun lalu negara-negara itu sempat bersitegang seperti laporan Associated Press, Minggu (20/11/2022).
Memang tidak ada pemimpin negara-negara besar Barat yang terlihat pada upacara pembukaan turnamen di Qatar yang menghadapi kritik keras, terutama di Eropa, atas perlakuannya terhadap buruh migran dan komunitas LGBTQ.
Tetapi kehadiran Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi menunjukkan seberapa jauh Qatar telah melangkah sejak boikot yang menyebabkan satu-satunya jalur perbatasan darat dan udaranya terputus selama bertahun-tahun sebagai bagian dari perselisihan politik.
Juga di mimbar terlihat para pemimpin seperti Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang memberikan garis hidup vital ke Qatar selama krisis.
Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan putranya hadir atas nama Uni Emirat Arab.
Sheikh Mohammed bin Rashid al Maktoum menjabat sebagai wakil presiden dan perdana menteri UEA - dan Dubai yang bertabur gedung pencakar langit telah lama menjadi fokus investasi Qatar.
Satu-satunya yang tidak terlihat adalah presiden UEA, penguasa Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan raja Bahrain.