TRIBUNNEWS.COM - Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-274 pada Kamis (24/11/2022).
Rusia telah melakukan rentetan serangan rudal yang membuat kota-kota di Ukraina berada dalam kegelapan dan kedinginan.
Tak hanya di Ukraina, negara tetangga Moldova juga mengalami hal yang sama.
Lebih lengkap berikut serangkaian peristiwa terkait perang antara Rusia dan Ukraina yang dilaporkan The Guardian pada Kamis (24/11/2022).
Zelensky Desak PBB untuk Lawan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak dewan keamanan PBB untuk bertindak melawan Rusia atas serangan udara terhadap infrastruktur sipil.
Baca juga: Inggris Kirim Helikopter untuk Perkuat Militer Ukraina, Pertama Kalinya Sejak Invasi di Mulai
Serangan itu telah menyebabkan penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir dan pemutusan pasokan air dan listrik di banyak tempat.
Kota-kota Ukraina kini terjerumus ke dalam kegelapan dan kedinginan saat musim dingin tiba.
Listrik di Moldova Padam
Moldova mengatakan mengalami pemadaman besar-besaran yang disebabkan oleh rentetan serangan rudal.
Presiden Moldova Maia Sandu menuduh Rusia menjerumuskan negaraya ke dalam kegelapan.
Uni Eropa Gagal Capai Kesepakatan
Pemerintah Uni Eropa gagal mencapai kesepakatan pada tingkat di mana untuk membatasi harga minyak laut Rusia di bawah skema Group of Seven (G7) dan akan melanjutkan pembicaraan, kata diplomat Uni Eropa, Rabu (23/11/2022).
Sebelumnya pada hari Kamis, perwakilan Uni Eropa bertemu di Brussels.
Langkah tersebut merupakan bagian dari sanksi yang dimaksudkan untuk memangkas pendapatan Moskow dari ekspor minyaknya sehingga memiliki lebih sedikit uang untuk membiayai serangan ke Ukraina.
Pertukaran Tahanan
Kepala urusan politik PBB Rosemary DiCarlo mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa pertukaran 35 tahanan Rusia dan 36 tahanan Ukraina merupakan perkembangan positif di tengah "berita kelam" serangan Rusia di Ukraina, Rabu (23/11/2022).
Baca juga: Iran Isyaratkan Bantu Rusia dalam Membuat Drone untuk Perang di Ukraina
DiCarlo mendorong para pihak untuk melanjutkan pembebasan tahanan dan mengikuti hukum humaniter internasional sehubungan dengan tawanan perang.
Masa Tahanan Pengecam Serangan Putin
Pengadilan Rusia memperpanjang enam bulan penahanan politisi oposisi Ilya Yashin, yang divonis hukuman penjara selama 10 tahun karena mengecam serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina, Rabu (23/11/2022).
Anggota dewan kota Moskow berusia 39 tahun itu berada di dermaga sebagai bagian dari tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perbedaan pendapat di Rusia, dengan sebagian besar aktivis oposisi di penjara atau di pengasingan.
Rusia Percaya pada Keberhasilannya di Ukraina
Rusia mengatakan pihaknya percaya pada "keberhasilan" ofensifnya di Ukraina.
"Masa depan dan keberhasilan operasi khusus tidak diragukan lagi,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat berkunjung ke Armenia.
Eropa Desak Pengiriman Generator Cadangan
Kota-kota Eropa didesak untuk mengirim generator cadangan ke Ukraina untuk membantu negara itu melewati musim dingin dalam menghadapi serangan Rusia terhadap infrastruktur listrik.
Jaringan listrik Ukraina dibombardir lagi ketika Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola, meluncurkan seruan untuk membawa generator ke Ukraina.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)