Namun demikian, Kiev bersikeras merebut semenanjung itu. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky menegaskan ia tak ingin berdamai dengan Rusia.
Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vladimir Gavrilov juga menyarankan awal bulan ini asukan Ukraina dapat masuk ke Krimea pada akhir Desember.
Krimea yang mayoritas penduduknya berbahasa Rusia memilih bergabung Federasi Rusia menyusul kekerasan di Kiev yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich.
Yanukovich yang agak condong ke Rusia, terpilih secara secara demokratis lewat Pemilu Ukraina waktu itu.
Musim gugur ini, dua republik Donbass, serta wilayah Kherson dan Zaporozhye, juga memilih untuk menjadi bagian dari Rusia dalam referendum yang tidak diakui oleh Kiev atau pendukung baratnya.
Pada akhir September, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow akan mempertahankan wilayah barunya dengan kekuatan penuh dan segala cara yang mereka miliki.
Gagalkan Upaya Sabotase
Perkembangan lain di Zaporozhye, aparat intelijen Rusia menggagalkan plot pengeboman pasar oleh penyabit Ukraina di Melitopol.
Layanan Keamanan Federal Rusia (FSBmengumumkan para tersangka telah ditahan dan mengakui rencana tersebut.
Menurut FSB, tiga warga negara Ukraina, termasuk dua dengan keyakinan kriminal sebelumnya di Ukraina, ditangkap saat mengemudi ke lokasi untuk menanam bahan peledak.
Mereka diangkut ke Moskow dan didakwa dengan terorisme dan kepemilikan senjata ilegal.
FSB merilis video dua pria dengan wajah diburamkan, yang mengatakan mereka telah direkrut oleh dinas rahasia Ukraina.
Seorang pria mengklaim pejabat Ukraina berjanji melepaskannya dari tuntutan sebagai perampok, jika dia setuju pergi ke Melitopol dan melakukan peledakan di tempat umum.
Tahanan itu menambahkan dia diberi lokasi persembunyian senjata, dari mana dia menemukan dua pistol, sebuah granat dan bahan peledak dengan detonatornya.