TRIBUNNEWS.COM - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengundurkan diri sebagai ketua Partai Progresif Demokratik (DPP).
Tsai Ing-wen mundur setelah partainya kalah dalam pemilihan lokal.
Tsai mengajukan pengunduran dirinya pada Sabtu (26/11/2022) malam.
Dalam pidato singkatnya, dia berterima kasih kepada para pendukungnya.
“Saya harus memikul semua tanggung jawab,” katanya.
Baca juga: Presiden Taiwan Tepis Isu Terkait Risiko Investasi Chip di Taipei
“Menghadapi hasil seperti ini, ada banyak area yang harus kita tinjau secara mendalam.”
Pemilihan walikota, kepala daerah, dan anggota dewan lokal seolah-olah tentang masalah domestik seperti pandemi Covid-19.
Namun, Tsai telah menyusun ulang pemilihan tersebut lebih dari sekadar pemungutan suara lokal, seperti diberitakan Al Jazeera.
Ia mengatakan dunia menyaksikan bagaimana Taiwan mempertahankan demokrasinya di tengah ketegangan militer dengan China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya.
Baca juga: Soal Pemilu 2024, Sandiaga Uno Masih Ingin Fokus Pulihkan Ekonomi Bangsa
Hasil Pemilu Lokal
Menurut KPU Pusat, oposisi utama Kuomintang (KMT) memenangkan 13 dari 21 kota dan kabupaten, termasuk ibu kota Taipei.
Sementara DPP hanya berhasil mengamankan lima kota di bagian selatan Taiwan, paling sedikit sejak didirikan pada tahun 1986.
Kandidat KMT mengambil 50 persen suara dalam kontes, versus 41,6 persen untuk DPP, 11,39 juta suara dihitung pada pukul 23.53 di Taipei.
“Hasilnya mengecewakan harapan kami. Kami dengan rendah hati menerima hasilnya dan menerima keputusan rakyat Taiwan,” kata Tsai kepada wartawan di markas besar partai, Sabtu (26/11/2022).