TRIBUNNEWS.COM - Letusan gunung Mauna Loa di Hawaii memberikan dampak yang nyata pada lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya.
Gunung Mauna Loa meletus Mokuaweoweo, puncak kaldera Mauna Loa, Minggu (27/11/2022) pukul 23.30 waktu setempat.
Departemen Kesehatan Negara Bagian Hawaii mencatat beberapa dampak lingkungan, termasuk kualitas udara.
Letusan gunung Mauna Loa dapat menyebabkan kondisi vog, abu di udara, dan kadar sulfur dioksida meningkat dan berfluktuasi di berbagai wilayah negara bagian.
Kondisi ini berubah dengan cepat, dan kualitas udara yang buruk mungkin sangat terlokalisasi.
Air mancur lava setinggi 200 kaki menyembur dari Mauna Loa pada Senin (28/11/2022).
Baca juga: Lava Menyebur 30-60 Meter ke Udara, Apakah Letusan Gunung Mauna Loa di Hawaii Berbahaya?
Lava
Letusan itu terkonsentrasi di Zona Celah Timur Laut Mauna Loa, di mana lahar mengalir dari setidaknya satu belahan di gunung berapi.
Aliran lava gunung Mauna Loa saat ini tidak mengancam area penduduk dan pemerintah tidak mengeluarkan perintah evakuasi.
Lava dari zona keretakan timur laut kemungkinan akan memakan waktu setidaknya seminggu untuk mencapai daerah berpenduduk.
Ancaman ini memberikan waktu bagi orang untuk mengungsi jika diperlukan.
Baca juga: Mengenal Mauna Loa, Gunung Berapi Aktif di Hawaii Meletus setelah 38 Tahun
Gas Vulkanik
Risiko lainnya adalah ancaman gas vulkanik.
Mauna Loa memuntahkan sulfur dioksida dan gas vulkanik lainnya yang membentuk asap vulkanik, atau vog, saat bercampur dengan uap, oksigen, dan debu di hadapan sinar matahari.