Gas-gas tersebut hadir dalam konsentrasi tertinggi di area sekitar kawah puncak atau ventilasi.
Namun, vog bisa menyebar ke seluruh Pulau Besar dan bahkan menyebar ke pulau-pulau lain di negara bagian itu.
Vog dapat menyebabkan mata terbakar, sakit kepala, dan sakit tenggorokan pada orang sehat.
Akibatnya, pejabat kesehatan Hawaii mendesak masyarakat untuk mengurangi olahraga di luar ruangan dan aktivitas lain yang menyebabkan sesak napas, seperti diberitakan oleh The Guardian.
Partikel Kaca
Partikel kaca juga dapat terbentuk ketika lahar panas meletus dari celah dan mendingin dengan cepat.
Partikel kaca itu diberi nama "rambut Pele" dan "air mata Pele" yang diambil dari nama dewi gunung berapi Hawaii.
Partikel-partikel tersebut cenderung tidak bergerak jauh dari lubang vulkanik.
Kemungkinan partikel itu hanya bergerak di beberapa ratus yard atau satu mil.
Partikel kaca ini tidak akan mengancam banyak orang, kata Aaron Pietruszka, spesialis rekanan di departemen ilmu bumi Universitas Hawaii.
Baca juga: Gunung Berapi Mauna Loa di Hawaii Meletus Pertama Kali dalam 4 Dekade, Tak Ada Perintah Evakuasi
Penerbangan dihentikan
Awan abu vulkanik juga dapat menimbulkan risiko penerbangan yang serius, mengurangi jarak pandang, merusak kontrol penerbangan, dan pada akhirnya menyebabkan mesin jet rusak.
Southwest Airlines menghentikan operasi dari Hilo International Senin karena letusan, maskapai mengumumkan.
Mereka telah membatalkan lima penerbangan ke dan dari Honolulu, kata Southwest, seperti diberitakan CNN Internasional.