News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perluasan Militer China dan Rusia jadi Ancaman Serius, NATO Gelar Rapat di Romania

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berbicara kepada pers tentang perang di Ukraina, di Departemen Luar Negeri di Washington, DC, 17 Maret 2022. - Antony Blinken mengatakan NATO khawatir dengan perluasan militer China dan hubungannya dengan Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken merasa khawatir dengan ancaman yang ditimbulkan China dan aliansinya, Rusia.

NATO sebelumnya menggelar pertemuan menteri luar negeri NATO selama dua hari di Bucharest, Romania, Rabu (30/11/2022).

Mereka membahas langkah-langkah untuk mengatasi tantangan militer China dan Rusia.

Kekhawatiran ini muncul setelah Rusia mengakui pesawar tempur strategis Rusia dan China melakukan patroli bersama di Laut Jepang dan Laut China Timur.

Termasuk pesawat pengebom jarak jauh Tupolev-95 'Bear' yang melakukan latihan militer.

Baca juga: Rusia Ancam NATO akan Jadi Target Militer Moskow Jika Nekat Pasok Rudal Patriot ke Ukraina

Sekutu Amerika Serikat, Korea Selatan telah mengerahkan jet tempur setelah dua pesawat tempur China dan enam pesawat tempur Rusia memasuki zona pertahanan udaranya.

"Anggota aliansi kami tetap prihatin dengan kebijakan pemaksaan RRT (Republik Rakyat Tiongkok), dengan penggunaan disinformasi, dengan pembangunan militernya yang cepat, termasuk kerjasama dengan Rusia," kata Blinken dalam konferensi persnya, Rabu (30/11/2022), dikutip dari Express.

Meski merasa khawatir, Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat tetap mempertahankan hubungan baik dengan China.

"Tetapi kami juga tetap berkomitmen untuk mempertahankan dialog yang konstruktif dengan China, di mana pun kami bisa dan kami menyambut peluang untuk bekerja sama dalam menghadapi tantangan bersama."

Baca juga: Tanggapan Amerika Serikat soal Pemimpin ISIS Tewas: Kami Menyambut Berita Baik Ini

Analisis Pentagon soal Perluasan Nuklir China

Sebuah penerbangan uji coba rudal hipersonik Amerika berakhir dengan kegagalan di Hawaii pada Rabu (29/6/2022), Bloomberg melaporkan mengutip Pentagon. (Twitter)

Sebelumnya, Pentagon mencatat perluasan senjata milik China yang dinilai ambisius.

Pentagon mengklain selama dekade berikutnya, China fokus memodernisasi, mendiversifikasi, dan memperluas kekuatan nuklir.

"China memperluas persenjataan nuklirnya dan kemungkinan akan memiliki persediaan sekitar 1.500 hulu ledak pada tahun 2035," kata Pentagon, seperti diberitakan oleh Republic World.

Jumlah tersebut naik dari perkiraan jumlah nuklir China yang saat ini berada di kisaran 400.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini