News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia-Belarusia Tegaskan Kembali Aliansi Keamanan di Eropa Timur

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu (kiri) dan Panglima Angkatan Laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov (kanan) menghadiri parade Hari Angkatan Laut di St.Petersburg pada 25 Juli 2021.

TRIBUNNEWS.COM, MINSK - Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menandatangani kembali protokol perjanjian bilateral 1997.

Protokol bilateral itu berisi poin-poin penyediaan keamanan bersama di perbatasan kedua negara, yang arti lainnya, kedua negara menjalin persekutuan keamanan.

Shoigu tiba di Minsk, Belarusia, untuk bertemu Khrenin pada hari sebelumnya.

“Menteri Pertahanan Belarusia dan Rusia menandatangani protokol perjanjian antara Belarusia dan Rusia tentang ketentuan bersama keamanan regional di bidang militer 19 Desember 1997," kata Valery Revenko dari Kemenhan Belarusia di akun Twitternya.

Menurut kantor berita Belarusia yang dikutip Russia Today, Minggu (4/12/2022), Shoigu dan Khrenin juga membahas isu-isu yang berkaitan dengan kerja sama militer dan militer-teknis bilateral,

Perjanjian 1997 mengatur perlindungan kepentingan nasional dan bersama Persatuan Belarusia dan Rusia terhadap ancaman militer potensial dan nyata.

Baca juga: LIndungi Belarusia dari Serangan Ukraina, Rusia Kirim 9.000 Pasukan Gabungan ke Perbatasan

Baca juga: Presiden Belarusia: Invasi di Ukraina Harus Segera Diakhiri untuk Hindari Potensi Perang Nuklir

Baca juga: Perluasan Militer China dan Rusia jadi Ancaman Serius, NATO Gelar Rapat di Romania

Konflik di Nordik-Arktik

Sementara perkembangan lain, Rusia mempersiapkan scenario jika NATO terus melanjutkan penguatan pengaruh dan kekuatan mereka di Kawasan Baltik dan Nordik.

Musim semi lalu, Finlandia dan Swedia mengubah netralitas selama beberapa dekade dengan mengumumkan niat mereka untuk bergabung NATO.

Keputusan itu menandai perubahan sikap kedua negara Nordik itu menyusul operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

Proses aksesi telah dicegah Turki karena Stockholm dan Helsinki memberi perlindungan dan dukungan pejuang Kurdi yang diklasifikasikan oleh Ankara sebagai “teroris”.

Kementerian Pertahanan Rusia telah menguraikan beberapa langkah konkret yang terpaksa diambil oleh militer Rusia jika dan ketika Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO.

“Ini tantangan paling mendesak bagi Federasi Rusia, yang akan membutuhkan penerapan serangkaian tindakan yang memadai,” sebuah makalah Kemenhan Rusia menggambarkan situasi terkait isu itu.

Perlunya "tindakan yang memadai" seperti itu terkait, pertama dan terutama, fakta begitu orang Nordik bergabung blok tersebut, lebih dari 1.000 km wilayah NATO akan muncul di perbatasan Rusia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini