"Saya mengutuk keras kudeta ini dan meminta komunitas internasional membantu pembentukan kembali demokrasi di Peru," terangnya.
"Castillo mengambil keputusan ini tanpa sepengetahuan atau dukungan saya," imbuhnya.
Pengunjuk rasa bersukaria atas kemunduran Castillo
Sementara itu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar Kongress.
Mereka bersuka cita atas jatuhnya Castillo.
Castillo menjadi presiden dengan kemenangan tipis pada Juni 2021, mengguncang sistem kelas yang mengakar di negara itu.
Baca juga: Presiden Peru Copot Menteri Kesehatan Kedua Kalinya selama Pandemi Corona
Mantan guru sekolah dasar, petani, dan aktivis serikat pekerja tidak memiliki pengalaman pemerintahan sebelumnya.
Saat menjabat sebagai Presiden, Castillo berjanji untuk mendukung masyarakat miskin yang telah ditinggalkan oleh pertumbuhan ekonomi negara yang luar biasa sejak awal abad ini.
Namun kemenangannya mencerminkan kekecewaan besar terhadap elit politik setelah banyak skandal korupsi.
Presiden pemula itu membuat banyak kesalahan, menunjuk menteri yang hampir tidak memenuhi syarat.
“Sepanjang 17 bulan pemerintahan saya, sektor Kongres tertentu hanya berfokus untuk memecat saya dari jabatan, karena mereka tidak pernah menerima hasil pemilihan yang Anda, rakyat Peru sayangi, tentukan dengan keputusan Anda. suara," kata Castillo pada pidatonya, Selasa (6/12/2022).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)