“Viktor Bout telah menjadi musuh perdagangan senjata internasional nomor satu selama bertahun-tahun, mempersenjatai beberapa konflik paling kejam di seluruh dunia,” kata Preet Bharara, pengacara AS di Manhattan ketika Bout dijatuhi hukuman di New York pada 2012, dikutip dari CBS News.
“Dia akhirnya diadili di pengadilan Amerika karena setuju untuk memberikan sejumlah besar senjata tingkat militer kepada organisasi teroris yang diakui berkomitmen untuk membunuh orang Amerika.”
Persidangan itu mempertajam peran Viktor Bout dalam memasok senjata ke FARC.
AS mengatakan senjata itu dimaksudkan untuk membunuh warga AS.
Selain terlibat organisasi teroris di AS, Viktor Bout juga dituduh melakukan perdagangan senjata untuk memfasilitasi konflik di Liberia, Sierra Leone, dan Afghanistan.
Baca juga: Rusia Bantah Terlibat Upaya Kudeta di Jerman: Itu Masalah Internal Jerman, Bukan Rusia
Kasus Brittney Griner
Sementara, Brittney Griner yang dipenjara di Rusia juga telah dipulangkan ke Amerika Serikat.
Brittney Griner dipenjara atas tuduhan penyelundupan narkoba di bandara Moskow pada Februari 2022.
Saat penahanannya, Brittney mengaku secara tidak sengaja mengemas minyak ganja yang ditemukan di kopernya.
Brittney Griner dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara pada awal Agustus 2022, dikutip dari AP News.
Ia dipindahkan ke koloni hukuman di Mordovia pada pertengahan November 2022 setelah kehilangan bandingnya.
Presiden AS Joe Biden mengatakan dia senang telah mengembalikan Brittney Griner ke AS.
"Senang bisa mengatakan Brittney dalam semangat yang baik," kata Joe Biden melalui akun Twitter-nya, @POTUS, Kamis (8/12/2022).
"Dia aman. Dia sedang berada di pesawat. Dia sedang dalam perjalanan pulang," lanjutnya.
Baca juga: Pembatasan Harga Minyak Rusia Picu Antrean Kapal Tanker di Lepas Pantai Turki