Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus pembunuhan terhadap salah satu pimpinan Yakuza di Jepang, Masataka Seki (48)--yang terjadi pada Mei 2022 lalu terungkap.
Masataka Seki, anggota kelompok afiliasi Yamaguchi-gumi ke-6 sebelumnya ditemukan meninggal di lokasi gedung multi-penyewa di Chuo-ku, Osaka pada Mei 2022.
Masataka Seki ternyata dibunuh oleh warga Peru, Wes Guinness Ricardo Anky (49).
Saat itu 8 Mei 2022 sekitar pukul 14.00, geng Masataka Seki mendapat masalah dengan tiga orang asal Peru, termasuk Ricardo, di sebuah bar di lantai dasar gedung multi-penyewa di Minami.
Baca juga: 9 Tahun Buron, Pimpinan Yakuza Ditangkap Polisi terkait Kasus Pembunuhan Bos Perusahaan Jepang
Mereka bertiga menganiaya kepala anggota geng yakuza yang saat itu sedang mabuk, mencekiknya, dan membawanya keluar dari toko.
"Tersangka Ricardo memasukkan korban Masataka Sekike dalam lift dan naik ke lantai 5, lalu memukul kepala Masataka Seki beberapa kali dengan botol bir di tangga darurat. Selain itu, dia mengangkat tubuh korban yang lemas itu dan menjatuhkannya dari ketinggian 19,2 meter. Konon korban lebih baik dalam berkelahi dari Ricardo tapi kenyataannya dia kalah," demikian diungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (10/12/2022).
Korban Masataka Seki diyakini telah meninggal hari itu.
Lima hari kemudian tepatnya pada tanggal 13 Mei, jenazah Masataka Seki ditemukan di sebuah celah di gedung yang berdekatan.
Penyebab kematian korban karena bagian kepalanya hancur.
Sementara itu sang pelaku, Ricardo terdeteksi kokain saat dilakukan tes urine.
Dia memiliki sekitar 300 gram kokain.
"Di sebuah restoran tempat orang asing biasanya berkumpul, korban mulai bertengkar dengan pelanggan asing, termasuk orang Peru, sekitar empat jam sebelum insiden terjadi. Dia memiliki kebiasaan minum yang buruk, dan ketika mabuk, korban menegur, 'Korra, kamu bicara dengan siapa?'
Baca juga: Pakar Sebut Jepang Harus Mengadakan Pembicaraan dengan Korea Utara untuk Meredakan Ketegangan
"Tampaknya para anggota geng bahkan membuka bajunya dan menunjukkan tanda tato mereka di toko, jadi pelanggan lain juga tahu bahwa yakuza Jepang melakukannya. Saya tidak tahu jika dia diakui sebagai eksekutif Yamaguchi-gumi," ujarnya.
Di awal kejadian, polisi Prefektur Osaka mewaspadai konflik dengan pihak lawan Kobe Yamaguchi-gumi.
Sementara itu untuk info lengkap terkait beasiswa, upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif serta belajar gratis di sekolah bahasa Jepang, silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.