TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY -- Peristiwa baku tembak yang jarang terjadi di Australia terjadi di negara bagian Queensland pada Senin (12/12/2022) malam.
Insiden tersebut menewaskan sebanyak enam orang termasuk dua polisi yang sedang memeriksa sebuah properti di daerah terpencil.
Tiga orang tersangka yaitu dua pria dan satu wanita juga termasuk yang tewas dalam baku tembak tersebut.
Baca juga: Bertemu PM Albanese, Jokowi Sampaikan Terimakasih Atas Dukungan Australia pada KTT G20
Informasi yang dikutip dari Reuters menyebutkan, peristiwa baku tembak brutal tersebut terjadi setelah polisi mengunjungi tempat itu untuk menyelidiki laporan tentang orang hilang.
Informasi awal menunjukkan para petugas ditembak oleh dua pelaku bersenjata pada Senin malam ketika mereka mendekati kediaman di properti di Wieambilla, sekitar 300 km (186 mil) barat laut ibu kota Queensland, Brisbane, kata polisi negara bagian dalam sebuah pernyataan.
Setelah petugas spesialis dan dukungan udara menanggapi situasi pengepungan di properti tersebut, tiga pelaku termasuk seorang wanita ditembak mati, kata polisi.
Seorang anggota masyarakat juga tewas sementara dua petugas polisi lainnya dibawa ke rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa.
Kejahatan senjata relatif jarang terjadi di Australia yang menerapkan beberapa undang-undang senjata terberat di dunia setelah seorang pria bersenjata membunuh 35 orang pada April 1996 di sebuah kafe dan tempat wisata di bekas penjara kolonial Port Arthur di negara bagian pulau Tasmania.
Petugas mengunjungi properti itu setelah laporan orang hilang diajukan di New South Wales untuk Kereta Nathaniel, lapor media lokal.
Nathaniel Train, mantan kepala sekolah berusia 46 tahun di New South Wales, saudara laki-lakinya Gareth Train dan seorang wanita tak dikenal adalah penyerang yang ditembak mati oleh polisi, demikian laporan mereka.
Baca juga: Dua Ledakan Besar dan Baku Tembak Guncang Hotel di Kabul Afghanistan
Polisi belum secara resmi mengungkapkan identitas para pelaku bersenjata. Petugas polisi yang terbunuh adalah Polisi Matthew Arnold, 26 tahun dan Polisi Rachel McCrow, 29 tahun, kata polisi.
Perdana Menteri Anthony Albanese menggambarkan insiden itu sebagai "hari yang mengerikan dan memilukan bagi keluarga dan teman-teman petugas Kepolisian Queensland yang kehilangan nyawa saat menjalankan tugas."
"Belasungkawa saya untuk semua yang berduka malam ini - Australia berduka bersama Anda," kata Albanese dalam tweet.
Komisaris Polisi Queensland Katarina Carroll mengatakan penembakan itu merupakan korban jiwa terbesar yang diderita polisi negara bagian dalam satu insiden belakangan ini.