Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Pendiri bursa kripto Terraform Labs, Do Kwon dilaporkan tengah bersembunyi di Serbia usai dituntut pihak berwajib Korea Selatan atas runtuhnya stablecoin Terra LUNA.
Runtuhnya stablecoin kripto Luna dan TerraUSD beberapa waktu lalu membuat pemegang token kripto tersebut kehilangan hartanya hingga miliaran dolar AS.
Alasan ini yang kemudian mendorong Kejaksaan Seoul untuk menerbitkan surat perintah penangkapan Do Kwon dengan tuduhan pelanggaran hukum atas kasus penipuan dan manipulasi pasar kripto.
Buntut keruntuhan aset stablecoin Terra LUNA, Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional atau Interpol juga turut mengeluarkan red notice untuk menangkap co-founder Terraform Labs.
Sebelum kabur ke Serbia, Do Kwon yang berusia 31 tahun diketahui sempat pindah ke Singapura pada akhir April lalu untuk menghindari pengejaran Kejaksaan Seoul.
Namun ketika Pengadilan Seoul melakukan penyelidikan pemerintah Singapura menyatakan bahwa Do Kown telah meninggalkan negaranya dan terbang menuju Dubai untuk transit ke tujuan yang tidak diketahui, seperti yang dilansir dari Coindesk.
Do Kwon sendiri merupakan warga negara Korsel berkuliah di Stanford University Amerika Serikat, sebelum akhirnya mendirikan Terraform Labs pada 2018.
Baca juga: Korea Selatan Bekukan Aset Bitcoin Milik Bos Terra Luna Senilai 67 Juta Dolar AS
Usai sukses membangun platform jual beli aset digital Kwon lantas menciptakan Terra LUNA, aset kripto berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terraform Labs.
Mata uang kripto ini hadir agar dapat diperjualbelikan di berbagai bursa kripto seperti Binance.
Sebelum runtuh harga Terra LUNA 2.0 bahkan sempat menembus harga termahalnya, yakni 19 USD per unit pada Sabtu (28/5/2022).
Seiring berjalannya waktu banyak investor yang terjun untuk berinvestasi pada sektor properti derivative.
Baca juga: Jadi Buronan Aparat Korea Selatan, Keberadaan Bos Terra Luna Tak Terlacak di Singapura
Saking banyaknya orang yang terjun ke ranah tersebut, sebagian besar dari mereka tidak menyangka bahwa harga properti bisa mengalami penurunan. Sampai akhirnya, harga properti benar-benar anjlok di angka 5 USD per keping.
Meski Pengadilan Seoul menjatuhkan sanksi pada Kwon, namun pria berkebangsaan Korea Selatan ini membantah bahwa dirinya menjadi penyebab hancurnya kabur Terra LUNA.
Untuk menindaklanjuti penangkapan Do Kwon, Kementerian Luar Negeri Korsel dikabarkan tengah melakukan diskusi dengan otoritas setempat untuk proses ekstradisi. Ini lantaran, Korsel tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Serbia.