TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Rusia sudah berusaha merebut Kota Bakhmut yang terletak di wilayah Donetsk Ukraina setidaknya selama tujuh bulan.
Namun baru beberapa minggu terakhir ini, pertempuran di dalam dan sekitar kota Bakhmut menjadi salah satu pertarungan paling sengit selama invasi.
Bakhmut, yang berada di atas tambang garam yang luas dan terkenal dengan kilang anggur era Sovietnya, telah rusak parah.
Sebagian hancur total karena penembakan terus-menerus.
Tekad Rusia untuk merebut Bakhmut justru membingungkan banyak pakar.
Pakar mempertanyakan pengeluaran sumber daya Moskow yang besar untuk pertempuran meskipun kota Bakhmut terbilang kurang strategis.
Baca juga: UE Jatukan Sanksi terhadap 24 Orang Iran atas Penjualan Drone ke Rusia dan Pelanggaran HAM
Berikut analisis alasan mengapa Rusia ingin menguasai kota Bakhmut, seperti yang dilansir media independen Rusia, The Moscow Times.
Apa daya tarik Bakhmut bagi Angkatan Bersenjata Rusia?
Merebut Bakhmut akan memberi Rusia pijakan kecil untuk melancarkan serangan yang lebih luas terhadap kota-kota Sloviansk dan Kramatorsk yang dikuasai Ukraina di utara.
Bakhmut juga terletak di jalan raya penting yang membentang secara diagonal melalui wilayah Donetsk dan Luhansk Ukraina.
Tetapi fokus Rusia pada kota itu tetap membingungkan para analis.
Analis menilai pertempuran untuk merebut Bakhmut telah merugikan Moskow baik dalam hal manusia maupun peralatan.
“Tidak ada yang benar-benar memahami pentingnya Bakhmut,” kata analis pertahanan Konrad Muzyka dari Rochan Consulting yang berbasis di Polandia.
“Tidak ada yang benar-benar bisa menjelaskan... mengapa orang Rusia berjuang begitu keras untuk kota itu.”
Baca juga: Pasukan Rusia Menyerang 230 Lebih Sasaran Militer Ukraina dalam Satu Hari