Tidak jelas apakah Rusia menggunakan batch baru drone Iran atau belum menggunakan stok lama, tambahnya.
Ledakan Rabu pagi terjadi ketika Ukraina meminta sekutunya menyediakan sistem pertahanan udara yang lebih canggih untuk membantunya menembak jatuh rudal dan drone Rusia yang telah menghancurkan infrastruktur energi negara itu dan meninggalkan jutaan orang tanpa pemanasan di musim dingin.
Zelensky mengatakan daerah lain yang mengalami kondisi "sangat sulit" dengan pasokan listrik termasuk Kyiv dan sekitarnya serta empat wilayah di Ukraina barat dan wilayah Dnipropetrovsk di tengah negara.
Baca juga: Jenderal Inggris Akui Tentara Komando Inggris Bertempur Secara Rahasia di Ukraina
Laporan pada Selasa, mengatakan Amerika Serikat (AS) sedang menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem pertahanan udara Patriot yang canggih ke Ukraina.
Menurut pejabat, rencana AS adalah mengirim satu baterai Patriot.
Baterai Patriot yang dipasang di truk mencakup hingga delapan peluncur, yang masing-masing dapat menampung empat rudal.
Seluruh sistem, yang mencakup radar array bertahap, stasiun kontrol, komputer, dan generator, biasanya membutuhkan sekitar 90 tentara untuk mengoperasikan dan memelihara.
Namun, hanya tiga tentara yang dibutuhkan untuk benar-benar menembakkannya, menurut Angkatan Darat AS.
Patriot akan menjadi sistem rudal permukaan-ke-udara tercanggih yang telah disediakan Barat ke Ukraina untuk membantu mengusir serangan udara Rusia.
Dilaporkan Al Jazeera, Rusia telah menghantam infrastruktur energi Ukraina kira-kira setiap minggu sejak awal Oktober karena terpaksa mundur di beberapa medan pertempuran dalam perang yang hampir berlangsung 10 bulan.
Rentetan rudal minggu lalu menewaskan sedikitnya empat orang dan mematikan listrik tepat saat pemadaman darurat setelah serangan sebelumnya akan segera berakhir.
Pada bulan Oktober, beberapa orang tewas di Kyiv menyusul serangkaian serangan termasuk yang disebut drone kamikaze.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)