TRIBUNNEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menanggapi bentrok antara tentara India dan China yang terjadi di Tawang, Arunachal Pradesh, India pada 9 Desember 2022.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyerukan deeskalasi (penurunan kegiatan militer) untuk kedua belah pihak di wilayah perbatasan.
“Kami juga menyerukan agar ketegangan di kawasan itu (LAC, sektor Tawang) tidak meningkat," katanya, Rabu (14/12/2022).
Bentrok antara tentara India dan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) mengakibatkan beberapa tentara dari kedua pihak cedera.
Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, membuat pernyataan di kedua gedung Parlemen, Lok Sabha dan Rajya Sabha pada Selasa (13/12/2022).
Baca juga: AS Tambahkan 30 Perusahaan Asal China ke Daftar Hitam Perdagangan
Dalam pidatonya, Rajnath Singh mengatakan tidak ada tentara yang tewas atau cedera parah yang dilaporkan dalam bentrokan itu.
Rajnath Singh mengapresiasi keberanian tentara India dan menggarisbawahi TNI AD India siap menghadapi kejadian seperti itu.
“Pada 9 Desember, pasukan PLA mencoba melanggar LAC di wilayah Yangtse di Sektor Tawang dan secara sepihak mengubah status quo," kata Rajnath Singh, seperti diberitakan Hindustan Times.
"Upaya China ditentang oleh pasukan kami dengan tegas dan tegas."
"Pertarungan berikutnya menyebabkan pertikaian fisik di mana Angkatan Darat India dengan berani mencegah PLA melakukan pelanggaran ke wilayah kami dan memaksa mereka untuk kembali ke pos mereka,” lanjutnya.
Dari pihak China, mereka mengonfirmasi telah mempertahankan komunikasi dengan India.
“Sejauh yang kami pahami, situasi perbatasan China-India secara keseluruhan stabil. Kedua belah pihak mempertahankan dialog tanpa hambatan tentang masalah perbatasan melalui saluran diplomatik dan militer," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, Rabu (14/12/2022).
Baca juga: Pasukan India dan China Bentrok di Perbatasan, Insiden Pertama dalam 2 Tahun
China dan India saling menyalahkan
Rajnath Singh menyebutkan kronologi bentrok tentara India dengan tentara China di perbatasan.
Ia mengatakan tentara India telah menolak upaya serangan PLA.
“Tentara kami dengan keberanian besar menghentikan serbuan PLA dan memaksa mereka kembali ke pos mereka,” kata Singh.
China telah menolak penggambaran pihak India tentang bentrokan di perbatasan.
Juru bicara Komando Teater Barat PLA, Kolonel Senior Long Shaohua, mengatakan kesalahan ada di pihak India.
"Patroli reguler di daerah Dongzhang di sisi China dari LAC diblokir oleh Angkatan Darat India yang secara ilegal melintasi garis tersebut," katanya.
“Kami meminta pihak India untuk secara ketat mengontrol dan menahan pasukan garis depan dan bekerja dengan pihak China untuk menjaga perdamaian dan ketenangan di perbatasan.”
Setelah bentrokan tersebut, kedua pihak mengatakan situasi di perbatasan telah kembali stabil, dikutip dari WSWS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik India dan China