News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Erdogan Kritik Seruan Josep Borrell agar Turki Ikut Jatuhkan Sanksi terhadap Rusia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil presiden Komisi Eropa yang bertanggung jawab atas Kebijakan Luar Negeri Josep Borrell memberikan pernyataan pers bersama dengan Presiden Komisi tentang serangan Rusia ke Ukraina, di Brussels pada 24 Februari 2022, menjelang pertemuan puncak khusus Uni Eropa yang diadakan hari ini untuk membahas krisis dan pembatasan lebih lanjut. tindakan yang akan memberikan konsekuensi besar dan berat pada Rusia atas tindakannya. - Komisi Eropa akan menguraikan kepada para pemimpin sanksi baru, yang akan menambah putaran awal sanksi yang dijatuhkan pada hari Rabu setelah Presiden Vladimir Putin mengakui bagian Ukraina yang dikuasai pemberontak sebagai wilayah independen. (Photo by Kenzo TRIBOUILLARD / POOL / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menanggapi seruan Wakil Presiden Komisi Eropa Josep Borrell agar Ankara juga menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Erdogan menyebut diplomat tinggi Uni Eropa (UE) itu tidak memiliki wewenang atas hubungan antara Moskow dan Ankara, saluran televisi TRT melaporkan pada Kamis (15/12/2022).

"Saya tidak menganggap Borrell sebagai vis-a-vis (lawan-Red)," kata Erdogan, seperti dikutip TASS.

"Levelnya bisa berbicara dengan (Menteri Luar Negeri) Mevlut Bey kami. Itu pernyataan yang buruk," ucap Erdogan.

"Borrel tidak dapat mendefinisikan hubungan kami dengan Rusia. Dia tidak memiliki kualifikasi atau kemampuan untuk membuat keputusan seperti itu," tutur Erdogan.

Baca juga: Populer Internasional: Lawan Politik Presiden Turki Erdogan Dipenjara | Panic Buying di China

"Siapa dia untuk menilai hubungan kita (Turki) dengan Rusia sehubungan dengan sanksi?" imbuh Erdogan kepada wartawan setelah kembali dari pertemuan di Turkmenistan.

Lebih jauh, Erdogan juga mengkritik posisi Borroell terhadap Ankara, sehubungan dengan upaya mengimplementasikan perjanjian Istanbul tentang biji-bijian.

"Sementara semua pemimpin Eropa berterima kasih kepada kami, Anda membuat pernyataan seperti itu," kata Erdogan.

Sanksi terhadap Rusia oleh Inggris

Diwartakan sebelumnya, dua oligarki Rusia dan mitra bisnis Roman Abramovich ditambahkan ke daftar sanksi pemerintah Inggris sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.

Alexander Abramov dan Alexander Frolov, yang menurut pemerintah Inggris "dikenal sebagai rekan bisnis" dari mantan pemilik Chelsea FC.

Mereka termasuk di antara empat taipan baja dan petrokimia Rusia baru yang ditambahkan ke daftar sanksi pada Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Fiji Sita Kapal Pesiar Mewah Milik Oligarki Rusia Senilai 300 Juta Dolar AS

Dari kiri ke kanan: Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt Çavuşoğlu Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Roman Abramovich di Istana Dolmabahçe. (RIA Novosti / POOL)

Sanksi dikeluarkan menyusul laporan keuangan

Inggris menjatuhkan sanksi terhadap dua oligarki tersebut  setelah beberapa bulan lalu, Guardian mengungkapkan tingkat kekayaan Abramov dan Frolov.

Laporan tersebut juga mengungkapkan investasi lepas pantai di resor pulau Karibia dan rencana untuk membangun kembali gereja Marylebone serta beragam properti di Inggris bahkan luar negeri.

Dilansir The Guardian, dua oligarki itu sebelumnya memiliki saham besar di produsen baja dan batubara kokas Rusia Evraz.

Sebagian besar saham juga dimiliki oleh Abramovich yang dikenakan sanksi pada Mei.

Abramovich adalah salah satu oligarki pertama yang dikenai sanksi.

Penyelidikan terkait hubungan keuangan 

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-296, Kyiv: Putin Persiapkan Serangan Besar saat Tahun Baru

Kantor Luar Negeri diketahui telah menyelidiki hubungan keuangan meraka dan oligarki lain yang terkena sanksi, Eugene Shvidler.

Diketahui, kekayaan Shvidler dihargai $1,6 miliar oleh Forbes.

Shvidler, yang dikenai sanksi pada Maret 2022 kemarin.

Dia adalah rekan dekat Abramovich lainnya dan memimpin perusahaan Inggris Millhouse Capital yang mengelola aset untuk Abramovich.

Abramov, yang menurut pemerintah memiliki kekayaan sekitar £ 4,1 miliar merupakan seorang baron baja yang mendirikan Evraz.

Dia mengawasi pencatatannya di London Stock Exchange pada 2005, dan dianugerahi Russia's Decoration For Beneficence pada 2017.

Baca juga: OPEC Plus Pertahankan Target Minyak di Tengah Melemahnya Ekonomi dan Sanksi Rusia

Abramov pernah terlihat berfoto bersama Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada upacara penghargaan.

Frolov, yang menurut pemerintah memiliki kekayaan £1,7 miliar, adalah mantan direktur dan mantan kepala eksekutif Evraz.

Dua oligarki ini dikatakan memiliki investasi properti Inggris senilai sekitar £100 juta, menurut dokumen yang dilihat oleh Guardian pada bulan April.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini