TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menemui jenderal dan petinggi militer Rusia untuk membahas strategi perang di Ukraina.
Vladimir Putin mengadakan diskusi militer dengan didampingi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov, Jumat (16/12/2022).
"Pada hari Jumat, Presiden Rusia menghabiskan sepanjang hari sebagai staf militer yang terlibat dalam operasi militer khusus di Ukraina," kata Juru Bicara Rusia, Dmitry Peskov, Sabtu (17/12/2022).
Putin juga melakukan diskusi terpisah dengan para komandan dari berbagai cabang pertahanan.
Ia meminta saran untuk langkah operasi militer selanjutnya di Ukraina.
Baca juga: Washington Gagal Rangkul Pemimpin Afrika Hadapi Rusia dan China
Pertemuan ini menyusul isu dari militer Ukraina yang meyakini Rusia sedang merencanakan serangan ke Ukraina, mungkin awal tahun depan.
"Saya ingin mendengar proposal Anda tentang tindakan kami dalam jangka pendek dan menengah," kata Vladimir Putin pada para Jenderal dalam pertemuan di markas gabungan angkatan bersenjata Rusia, dikutip dari CNBC.
Ia meminta pendapat para Jenderal Rusia tentang kampanye militer Rusia di Ukraina yang harus dilanjutkan.
Baca juga: FIFA Tolak Tayangkan Video Presiden Ukraina Zelensky saat Final Piala Dunia Qatar 2022
Sejak penunjukan Jenderal Angkatan Udara Sergei Surovikin pada Oktober 2022 untuk memimpin kampanye, pasukan darat Rusia lebih fokus pada pertahanan daripada serangan.
"Kami akan mendengarkan para komandan di setiap arah operasional, dan saya ingin mendengar usulan Anda tentang tindakan jangka pendek dan menengah kami," kata Putin, dikutip dari The Moscow Times.
Bersamaan dengan pertemuan itu, Rusia meluncurkan rentetan rudal di beberapa kota di Ukraina.
Setelah serangkaian kemunduran di medan perang, Rusia sejak Oktober telah melakukan serangan udara terhadap fasilitas terkait militer Ukraina.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Perang Rusia Vs Ukraina, Gagalnya Serangan Kilat hingga Keterlibatan Negara NATO
Ukraina yakin Rusia akan luncurkan serangan
Komandan militer Ukraina, Jenderal Valerii Zaluzhnyi, memprediksi Rusia dapat melancarkan serangan baru pada awal 2023.