TRIBUNNEWS.COM - Sembilan polisi Irak tewas dalam serangan bom dan senjata di Kota Kirkuk, Irak utara, Minggu (18/12/2022).
Sementara itu, dua polisi terluka parah.
Serangan bom tersebut menargetkan kendaraan polisi di dekat desa Safra yang sedang berpatroli.
"Seorang penyerang telah tewas dan kami sedang mencari yang lainnya," kata pejabat kepolisian.
Menurut saksi mata seorang polisi federal, setelah ledakan bom, terdengar serangan senjata, seperti diberitakan BBC Internasional.
Baca juga: Presiden Turki Beri Isyarat Serangan Darat ke Suriah dan Irak, Erdogan: Kami akan Putuskan Bersama
ISIS akui sebagai tersangka serangan bom
Melalui laman Telegram, Negara Islam Irak dan Levant (ISIL atau ISIS) mengatakan mereka adalah pelaku serangan itu, seperti diberitakan Al Jazeera.
ISIS, yang merebut sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah pada 2014, dikalahkan oleh koalisi militer internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Kelompok bersenjata itu kehilangan benteng terakhirnya pada tahun 2019, tetapi sel-sel tidurnya terus melakukan serangan di Irak dan Suriah.
Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani, mengatakan pasukan keamanan harus menunjukkan kewaspadaan.
Mohammed Shia juga meminta agar petugas dengan hati-hati memeriksa jalan dan tidak memberikan kesempatan bagi elemen teroris.
Baca juga: Serangan Turki di Suriah dan Irak Tewaskan 31 Orang setelah Kemenhan Turki Targetkan 89 Titik
Teror ISIS
Sebelumnya, Kirkuk direbut dari kelompok Kurdi oleh pasukan keamanan Irak pada 2017.
Pemerintah Daerah Kurdi telah menguasai kota setelah pasukan Irak melarikan diri dan ISIS memperoleh lebih banyak wilayah di negara itu.