News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Korea Utara Bantah Dituduh Media Jepang Telah Memasok Amunisi ke Rusia

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Kementerian luar negeri Korea Utara membantah laporan media Jepang yang menyebut negara pimpinan Kim Jong Un telah memasok amunisi ke Rusia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, SEOUL – Kementerian luar negeri Korea Utara membantah laporan media Jepang yang menyebut negara pimpinan Kim Jong Un telah memasok amunisi ke Rusia.

Selain itu, pihaknya pun juga mengecam Amerika Serikat karena menyediakan senjata mematikan ke Ukraina.

Seperti diketahui, surat kabar Tokyo Shimbun sebelumnya telah melaporkan bahwa Pyongyang disinyalir telah mengirimkan amunisi, termasuk peluru artileri ke Rusia menggunakan kereta api melalui jalur perbatasan mereka pada November lalu dan pengiriman tambahan diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa minggu mendatang.

Baca juga: Vladimir Putin Siap Hentikan Perang Rusia di Ukraina

"Laporan palsu media Jepang bahwa kami menawarkan amunisi ke Rusia adalah pengalih perhatian yang paling tidak masuk akal, yang tidak layak untuk dikomentari atau ditafsirkan," kata juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.

Sementara itu, Gedung Putih pada Kamis (22/12/2022) menyebut Korea Utara telah menyelesaikan pengiriman senjata ke perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner, untuk membantu memperkuat pasukan Moskow di Ukraina.

Menurut Gedung Putih, Wagner menerima pengiriman roket infanteri dan misil dari Korea Utara, meskipun pemilik Wagner Yevgeny Prigozhin membantah pernyataan tersebut sebagai "gosip dan spekulasi".

"Korea Utara tetap tidak berubah dalam pendiriannya yang berprinsip pada masalah 'transaksi senjata' antara kami dan Rusia yang tidak pernah terjadi," kata juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara, mengutip Reuters.

Di sisi lain, kementerian luar negeri Korea Selatan pada Kamis (22/12/2022) mengatakan bahwa mereka telah memantau kegiatan Korea Utara di tengah kekhawatiran atas kemungkinan transaksi senjata dengan Rusia.

Dalam pernyataan terpisah, kementerian luar negeri Korea Utara juga mengecam upaya AS yang mendesak Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi bagi Pyongyang atas peluncuran rudal balistik antarbenua baru-baru ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini