Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Krematorium di seluruh China kini bekerja keras menangani terus berdatangannya jenazah baru korban Covid-19 di tengah upaya pemerintah China memerangi gelombang penularan dan kasus baru virus corona yang sulit dilacak.
Kasus-kasus infeksi telah mengalami lonjakan di seluruh China, dengan rumah sakit berjuang keras dan rak-rak apotek kosong setelah keputusan mendadak pemerintah China untuk mencabut sistem penguncian (lockdown), karantina dan pengujian massal yang telah diterapkan selama bertahun-tahun.
Dikutip dari France24, Jumat (23/12/2022), dari timur laut negara itu ke barat daya, pekerja krematorium mengatakan bahwa mereka berjuang untuk mengimbangi lonjakan kematian.
Di Chongqing, pemerintah kota berpenduduk 30 juta jiwa itu pada minggu ini telah mendesak orang-orang yang menunjukkan gejala ringan untuk tetap pergi bekerja.
Seorang pekerja menyampaikan bahwa krematorium mereka kehabisan ruang untuk menyimpan jenazah.
"Jumlah jenazah yang diangkat dalam beberapa hari terakhir ini berkali lipat lebih banyak dari sebelumnya. Kami sangat sibuk, tidak ada lagi ruang penyimpanan dingin untuk jenazah," kata seorang pekerja krematorium yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu di megapolis selatan Guangzhou, seorang pekerja yang bekerja pada salah satu krematorium di distrik Zengcheng mengatakan bahwa mereka mengkremasi lebih dari 30 jenazah setiap hari.
"Kami memiliki badan yang ditugaskan kepada kami dari distrik lain. Tidak ada pilihan lain," kata karyawan itu.
Baca juga: Lonjakan Covid di China: 1 Juta Kasus Setiap Hari, Capai Angka 4,2 Juta pada Maret Lalu
Krematorium lain di kota itu menyampaikan bahwa mereka juga 'sangat sibuk'.
"Ini tiga atau empat kali lebih sibuk dari tahun-tahun sebelumnya, kami mengkremasi lebih dari 40 jenazah per hari ketika sebelumnya hanya sekitar belasan. Seluruh Guangzhou seperti ini, sulit untuk mengatakan apakah lonjakan jenazah itu terkait dengan Covid-19," jelas seorang pekerja.
Baca juga: Redam Lonjakan Covid-19 yang Menggila, China Impor Vaksin dari Jerman
Di kota timur laut Shenyang, seorang staf di bisnis layanan pemakaman mengatakan bahwa jenazah dibiarkan tidak terkubur hingga lima hari karena krematorium 'benar-benar penuh sesak'.