News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

China Cabut Persyaratan Karantina bagi Turis Asing Mulai 8 Januari 2023

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: bunga pradipta p
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penduduk (kiri) menerima vaksin Covid-19 di daerah Danzhai, Prefektur Otonomi Qiandongnan Miao dan Dong, di provinsi Guizhou barat daya China pada 12 Desember 2022, saat petugas medis memvaksinasi orang yang tidak dapat keluar rumah dengan nyaman.

TRIBUNNEWS.COM - China mencabut persyaratan karantina untuk turis asing mulai 8 Januari 2023.

Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan langkah-langkah ketat untuk mengendalikan Covid-19 mulai dilonggarkan.

Dikutip The Guardian, saat ini pengunjung yang datang harus dikarantina selama lima hari di hotel, diikuti tiga hari di rumah.

Pada satu tahap, pemerintah juga menerapkan persyaratan karantina selama tiga minggu.

Pembatasan telah mencegah sebagian besar orang China bepergian ke luar negeri.

Aturan ketat juga membatasi pertemuan diplomatik, dan secara tajam mengurangi jumlah orang asing datang ke China untuk bekerja dan belajar.

Baca juga: Update Covid-19 Global 27 Desember 2022: Kasus Aktif di Seluruh Dunia 20.713.308

Komisi Kesehatan China menerangkan langkah-langkah akan diambil untuk mempermudah beberapa orang asing masuk ke Beijing, namun tidak termasuk bagi turis.

Orang-orang yang berkunjung ke China masih wajib menunjukan negatif Covid-19 dalam periode 48 jam sebelum keberangkatan.

Pengunjung juga akan diminta memakai masker di pesawat, sebuah unggahan online dari Komisi Kesehatan menerangkan.

Wabah Covid melonjak

China mencabut banyak pembatasan Covid-19 pada awal bulan ini.

Keputusan tersebut memicu melonjaknya wabah Covid-19 dan membanjiri fasilitas darurat rumah sakit dan rumah duka.

Baca juga: Populer Internasional: Badai Salju di Jepang Tewaskan 17 Orang - Lonjakan Tajam Covid-19 di China

Seorang penduduk (kiri) menerima vaksin Covid-19 di daerah Danzhai, Prefektur Otonomi Qiandongnan Miao dan Dong, di provinsi Guizhou barat daya China pada 12 Desember 2022, saat petugas medis memvaksinasi orang yang tidak dapat keluar rumah dengan nyaman. (Photo by AFP) / China OUT (AFP/STR)

Selama lebih dari dua setengah tahun, otoritas China memberlakukan pendekatan nol-Covid yang ketat - kebijakan yang khas dengan kepemimpinan Xi Jinping.

Temuan varian Omicron yang menyebar dengan cepat di akhir 2021 membuat strategi nol-Covid tidak dapat dipertahankan.

Penguncian yang semakin meluas pun mengganggu kehidupan masyarakat.

Perekonomian di bawah tekanan

Diwartakan CNN, perekonomian Beijing berada di bawah tekanan parah sejak pandemi.

Penjualan mobil dan rumah merosot dalam beberapa minggu pertama pada Desember ini.

Baca juga: Kasus Covid-19 di China Melonjak, Banyak Pekerja Terinfeksi, Pabrik dan Perusahaan Terpaksa Tutup

Menurut statistik terbaru dari Asosiasi Mobil Penumpang China, produsen mobil menjual 946 ribu kendaraan dari 1 Desember hingga 18 Desember lalu, angka ini turun 15 persen dari periode yang sama pada tahun lalu.

Menurut penyedia data keuangan China, Wind, pekan lalu, penjualan rumah berdasarkan luas lantai anjlok 44 persen di 30 kota terbesar dari pekan yang sama pada tahun lalu.

Sedangkan di kota tingkat satu seperti Beijing dan Shanghai, penjualan rumah anjlok 53 persen persen pada minggu lalu dari tahun lalu.

Pergerakan masyarakat juga merosot tajam.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini