Sehingga mengganggu rantai pasokan global dan menyebabkan kehancuran yang tidak proporsional pada mata pencaharian masyarakat.
Termasuk perempuan dan anak-anak, serta ekonomi negara-negara termiskin dan paling rentan.
Covid-19 tidak akan menjadi epidemi atau pandemi terakhir yang dihadapi umat manusia.
Sebagai komunitas global, masyarakat harus memperhatikan pelajaran keras dari Covid-19.
Maka perlu melakukan investasi yang berani dalam kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons terhadap pandemi.
Oleh karenanya dibutuhkan pengawasan yang lebih baik untuk mendeteksi dan memantau virus dengan potensi epidemi.
Tentu juga dengan dukungan sistem kesehatan yang lebih tangguh yang didukung oleh cakupan kesehatan universal.
Maka pada sesi pleno ke-36 pada tanggal 7 Desember 2020, Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Endemi Internasional.
Majelis umum PBB mengundang semua anggotanya dan organisasi lain yang berkepentingan untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Endemi Internasional setiap tahunnya.
Seluruh masyarakat harus melakukan peranan penting dalam rangka peringatan Hari Kesiapsiagaan Endemi Internasional.
Peringatan tahunan ini dapat diisi dengan cara yang tepat dan sesuai dengan konteks dan prioritas nasional.
Melalui kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaran, untuk menekankan pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan dan kemitraan melawan epidemi.
Baca juga: Tantangan Akhiri Endemi HIV/AIDS di Indonesia Cukup Besar
Tujuan Hari Kesiapsiagaan Endemi Internasional 2022
Adapun tujuan dari peringatan Hari Kesiapsiagaan Endemi Internasional 2022 ini adalah mengekspresikan keprihatinan serius pada dampak yang menghancurkan dari penyakit menular dan epidemi utama.