Sebelumnya, konflik ini bermula sejak lama, terutama setelah Kosovo memisahkan diri dari Serbia.
Serbia, yang tidak mengakui deklarasi kemerdekaan Kosovo tahun 2008, telah melakukan serangan dan melancarkan ancaman pada Kosovo.
Ketegangan yang sedang berlangsung tetap menjadi potensi titik nyala terjadinya konflik yang lebih besar dan lama.
Upaya Barat melalui NATO untuk menengahi solusi sejauh ini telah gagal.
Baca juga: Perang Baru di Eropa Pecah, NATO : Pasukan Perdamaian Akan Jamin Keamanan Kosovo
NATO tempatkan tentara di Kosovo
NATO telah menempatkan sekitar 3.700 tentara penjaga perdamaian di Kosovo sejak konflik memanas.
Mereka telah meminta semua pihak untuk menghindari provokasi.
NATO melalui The Kosovo Force (KFOR) telah membahas situasi yang memanas di perbatasan Serbia dan Kosovo.
Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti, komandan KFOR Mayor Jenderal Angelo Michele Ristuccia dan Lars-Gunnar Wigermark (kepala misi hukum dan ketertiban Uni Eropa), telah bertemu pada Senin (26/12/2022), seperti diberitakan BBC Internasional.
Kesimpulan umum dari pertemuan ini adalah kebebasan bergerak harus dipulihkan dan tidak boleh ada barikade di jalan mana pun.
Sebelumnya, etnis Serbia di Kosovo melakukan barikade jalan yang menghalangi akses di Kosovo sebagai protes atas penangkapan seorang mantan polisi Serbia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Konflik Serbia VS Kosovo