5. Jepang: Makan Mie Soba dan Bunyikan Lonceng
Dalam budaya Jepang, merupakan kebiasaan untuk menyambut tahun baru dengan semangkuk mi soba dalam ritual yang disebut toshikoshi soba, atau mi penyeberang tahun.
Meskipun tidak ada yang sepenuhnya yakin dari mana toshikoshi soba pertama kali berasal, diyakini bahwa bentuk soba yang tipis dan panjang dimaksudkan untuk menandakan umur panjang dan sehat.
Banyak orang juga percaya bahwa karena tanaman soba yang digunakan untuk membuat mi soba sangat kenyal, orang memakan pasta tersebut pada malam tahun baru untuk menandakan kekuatan mereka.
Selain itu, berapa kali kuil Buddha di Jepang membunyikan lonceng mereka pada Malam Tahun Baru.
Dibunyikan 107 kali pada Malam Tahun Baru, dan sekali saat jam berdentang tengah malam.
Tradisi ini, dikenal sebagai joyanokane, dimaksudkan untuk menghilangkan 108 keinginan jahat pada setiap orang dan membersihkan tahun sebelumnya dari dosa-dosa masa lalu.
6. Ekuador: Membakar Patung
Perayaan Malam Tahun Baru di Ekuador dirayakan dengan api unggun.
Baca juga: Sejarah Kembang Api Tahun Baru, Berasal dari Zaman Kuno untuk Usir Roh Jahat
Di tengah masing-masing api unggun ini terdapat patung, paling sering mewakili politisi, ikon budaya pop, dan tokoh lain dari tahun sebelumnya.
Pembakaran "año viejo", atau "tahun lama", demikian sebutannya, diadakan setiap akhir tahun untuk membersihkan dunia dari semua hal buruk selama 12 bulan terakhir dan memberi ruang bagi hal baik yang akan datang.
7. Turki: Menabur Garam
Di Turki, menaburkan garam di depan pintu dianggap sebagai keberuntungan segera setelah jam menunjukkan tengah malam pada Hari Tahun Baru.
Seperti banyak tradisi Malam Tahun Baru lainnya di seluruh dunia, yang satu ini dikatakan mempromosikan perdamaian dan kemakmuran sepanjang tahun baru.