Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa badai menjadi lebih kuat saat dunia menjadi lebih hangat.
Pencarian Korban Hilang
Baca juga: Cuaca Ekstrem Akibatkan Banjir dan Tanah Longsor di Pulau Bawean Gresik
Badan Bencana Nasional Filipina masih melakukan pencarian korban hilang.
Mereka mengatakan banjir dan tanah longsor kali ini disebabkan hujan, tidak seperti bencana sebelumnya yang biasanya dipicu oleh topan dan badai tropis.
"Operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut, dipimpin oleh penjaga pantai karena kebanyakan dari mereka adalah nelayan yang hilang," kata perwakilan Badan Bencana Nasional Filipina, Diego Agustin Mariano kepada radio DZMM, seperti diberitakan The Guardian.
Mereka juga mencatat lebih dari 300 daerah banjir dan 20 tanah longsor akibat hujan, yang secara kolektif telah memaksa lebih dari 80.000 orang berlindung di pusat-pusat evakuasi.
Hari ini, sebagian besar banjir telah surut.
Media lokal Filipina menunjukkan gambar orang-orang yang berdesakan di pusat evakuasi di sebuah gimansium, Rabu (27/12/2022).
Selain itu, penduduk di kawasan yang telah surut mulai memindahkan puing-puing dan membersihkan rumah setelah hujan lebat berhari-hari.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Banjir di Filipina