Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, TASHKENT – Sebanyak 18 anak di Uzbekistan meninggal dunia seusai mengonsumsi obat sirup yang diproduksi oleh perusahaan farmasi India, Marion Biotech Pvt Ltd.
Obat sirup tersebut diketahui mengandung etilen glikol, yang menurut kementerian kesehatan Uzbekistan merupakan zat beracun. Obat sirup tersebut diimpor oleh perusahaan Uzbekistan, Quramax Medical LLC.
Kementerian Kesehatan Uzbekistan pada Rabu (28/12/2022) mengatakan, sirup tersebut diberikan kepada anak-anak di rumah tanpa resep dokter, baik oleh orang tua atau atas saran apoteker, dan dengan dosis yang melebihi dosis standar untuk anak-anak.
Kementerian kesehatan Uzbekistan mengatakan telah memecat tujuh karyawan karena kelalaian karena tidak menganalisis kematian secara tepat waktu dan tidak mengambil tindakan yang diperlukan.
Mereka menyatakan telah mengambil tindakan disipliner terhadap beberapa "spesialis", tanpa merinci peran apa yang dimiliki spesialis tersebut.
Laporan mengenai kematian akibat mengonsumsi obat sirup buatan Maiden Pharmaceuticals Ltd sebelumnya juga terjadi di Gambia, Afrika Barat, di mana sedikitnya 70 anak menjadi korban.
Di sisi lain, pejabat kementerian kesehatan India mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan dari Uzbekistan, tetapi menolak berkomentar,
Baca juga: 900 Ribu Obat Sirup Mengandung Cemaran Etilen Glikol Merk Unibebi Dimusnahkan di Medan
India menjadi salah satu negara yang dikenal sebagai “apotek dunia”, dan ekspor farmasinya meningkat lebih dari dua kali lipat selama dekade terakhir menjadi 24,5 miliar dolar AS pada tahun fiskal lalu.
Baca juga: GPFI Minta BPOM Percepat Rilis Obat Sirup Aman, Jika Tidak Ini yang Akan Terjadi
Awal pekan ini, India juga telah melakukan inspeksi di beberapa pabrik obat untuk memastikan standar kualitas terhadap obat yang diproduksi.