Baca tanpa iklan
Paus Benediktus XVI merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara.
Ayah dari Paus Benediktus XVI merupakan seorang polisi dan ibunya seorang juru masak hotel (sebelum menikah).
Paus Benediktus XVI menghabiskan masa kecil dan remajanya di Traunstein, sebuah desa kecil dekat perbatasan Austria, tiga puluh kilometer dari Salzburg, dikutip dari vaticannews.
Masa mudanya tidaklah mudah.
Ia memiliki pengalaman pahit pada tahun-tahun di mana rezim Nazi melakukan sikap bermusuhan terhadap Gereja Katolik.
Dia terdaftar di korps antipesawat tambahan hingga September 1944.
Pendeta
Paus Benediktus XVI belajar filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Freising dan di Universitas Munich pada 1946 hingga 1951.
Pada 29 juni 1951, Paus Benediktus XVI menerima penahbisan imam.
Setahun kemudian ia mulai mengajar di Sekolah Tinggi Freising.
Pada tahun 1953, ia memperoleh gelar doktor dalam bidang teologi dengan tesis berjudul “Umat dan Rumah Tuhan dalam Doktrin Gereja Santo Agustinus”.
Empat tahun kemudian, di bawah arahan profesor teologi fundamental terkenal Gottlieb Söhngen, dia memenuhi syarat untuk mengajar di Universitas dengan disertasi tentang: “Theology of History in St Bonaventure”.
Tidak hanya itu, ia juga melanjutkan mengajar di berbagai tempat mulai dari tahun 1959 hingga 1969.
Pada Konsili Vatikan Kedua (1962-1965), Ratzinger atau Paus Benediktus XVI melayani sebagai kepala ahli teologi Kardinal Joseph Frings dari Cologne, Jerman.