TRIBUNNEWS.COM - Seorang insinyur perangkat lunak wanita mengakhiri hidupnya setelah merayakan tahun baru, Minggu (1/1/2023).
Wanita bernama Pratham Chowkse (22) itu melompat dari lantai tujuh gedung berlantai sembilan di Distrik Indore, negara bagian Madhya Pradesh, India.
Sebelumnya, ia merayakan tahun baru 2023 bersama teman-temannya.
Insiden itu telah dilaporkan dari kantor polisi Tukoganj batas kota.
Polisi telah meluncurkan penyelidikan atas kejadian tersebut.
Baca juga: Twitter Aktifkan Kembali Fitur Pencegahan Bunuh Diri
Sempat tulis surat di laptop
Sejauh ini, polisi menemukan catatan bunuh diri dari laptopnya.
Dalam catatan itu disebutkan dia menderita beberapa penyakit yang mematikan.
Ia juga menulis, dirinya tidak bisa memberitahu orang tuanya tentang penyakitnya.
“Dia menderita penyakit serius. Karena itu, ada banyak rasa sakit di tubuhnya. Tidak ada seorang pun di rumah yang tahu tentang penyakit ini," kata polisi, seperti diberitakan India Posten.
Saat ini, polisi telah mendaftarkan kasus tersebut dan memulai penyelidikan.
Diketahui, wanita itu bernama Pratham Chowkse yang tinggal di Indore.
Ia bekerja jarak jauh (away from office) untuk perusahaan perangkat lunak yang berbasis di Hyderabad.
Baca juga: Seorang Teman Ungkap Alasan Tunisha Sharma Akhiri Hidup, Mantan Pacarnya Selingkuh dengan 10 Wanita
Kronologi kejadian
Pratham Chowkse merayakan tahun baru di flat temannya, Saumya Ganggrade, yang terletak di gedung Karesidenan Satguru Gokul di Indore.
Saumya Ganggrade memberikan keterangan pada polisi.
Ia mengatakan, Prathma dan dua temannya lagi telah datang ke flatnya.
Mereka berempat terus bekerja di komputer sambil mengobrol.
Sekitar jam 2 pagi, Pratham masih terjaga ketika ketiga temannya telah tidur.
"Semuanya bekerja sampai jam 2 pagi dan pergi tidur, sementara Prathma terus bekerja bahkan setelah itu," kata petugas polisi, seperti diberitakan India Today.
"Ketika mereka bangun di pagi hari, mereka mengetahui bahwa dia telah melompat dari teras dan meninggal."
Setelah beberapa saat, satpam gedung tersebut melihat sesosok tubuh wanita tergeletak bersimbah darah.
Satpam itu lalu melaporkannya ke polisi.
"Catatan bunuh diri dua halaman ditemukan dari laptopnya, yang menyatakan bahwa dia menderita penyakit yang menyakitkan, yang tidak dapat dia ceritakan kepada orang tuanya," kata Sharma.
Sharma mengatakan ibu Pratham Chowkse adalah seorang dokter di Indore.
Kontak Bantuan:
Seburuk apa pun masalah yang dihadapi, tindakan bunuh diri bukanlah solusi yang baik. Jika Anda mengalami masa sulit, stres atau hampa dalam hidup seperti depresi, atau jika Anda memiliki keluarga atau kenalan yang mengalami kesulitan tersebut, segera hubungi hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293).
Layanan konseling juga bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Kasus Bunuh Diri