Ia melakukan upaya penting untuk mempromosikan ekumenisme dan pendidikan Katolik Roma.
Namun Pell juga menghadapi kritik keras atas tanggapannya terhadap kasus yang melibatkan pelecehan seksual anak-anak oleh para pendeta.
Pada 2002, setelah muncul tuduhan bahwa Pell melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak laki-laki berusia 12 tahun, ia mengundurkan diri dari jabatannya.
Namun disimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menguatkan tuduhan tersebut.
Baca juga: Dubes Vatikan Msgr Piero Pioppo: Indonesia Dianugerahi 3 Kekayaan untuk Membangun Bangsa
Pada 2003, Pell diangkat menjadi Kardinal.
Ia berpartisipasi dalam konklaf 2005 yang memilih Paus Benediktus XVI dan konklaf 2013 yang memilih Paus Fransiskus.
Meningkatnya pengaruh Pell di Roma dikonfirmasi ketika, tak lama setelah pemilihan Franciskus, Paus mengangkat Pell ke Dewan Kardinal.
Dewan Kardinal merupakan dewan elit yang terdiri dari delapan kardinal, yang diberi tanggung jawab untuk menasihati Paus tentang masalah keuangan, pemerintahan dan mempelajari cara-cara untuk mereformasi Kuria, kelompok lembaga administrasi pusat Gereja Katolik Roma.
Meninggal karena komplikasi jantung
Diwartakan Al Jazeera Uskup Agung Melbourne saat ini, Uskup Agung Peter Comensoli mengatakan, Pell meninggal karena komplikasi jantung setelah menjalani operasi pinggul.
Baca juga: Paus Fransiskus dan para pemimpin dunia beri penghormatan untuk mantan Paus Benediktus XVI
"Kardinal Pell adalah pemimpin Gereja yang sangat signifikan dan berpengaruh, baik di Australia maupun internasional," kata Comensoli dalam sebuah pernyataan di Facebook.
Uskup Agung Comensoli juga mengenang sosok Pell sebagai orang yang sangat berkomitmen pada pengajaran Kristen.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)