TRIBUNNEWS.COM – Inggris mendapatkan laporan dua orang warganya yang selama ini disebut-sebut hilang telah ditemukan dalam kondisi tewas.
Mayat keduanya ditemukan di Kota Soledar, sebuah kota yang menjadi lokasi pertempuran paling brutal antara Rusia dengan Ukraina.
Kedua orang tersebut adalah Andrew Bagshaw, 48, dan Christopher Parry, 28, Keduanya masih berkomunikasi saat berada di Kramatorsk, namun komunikasi putus pada 6 Januari.
Baca juga: Rusia Prakarsai Pertemuan Dengan PBB di Ukraina 17 Januari
Sejak invasi Rusia pada Februari 2022 lalu kota Soledar diperebutkan oleh kedua belah pihak.
Peperangan intensif terjadi hingga berbulan-bulan melibatkan ratusan tentara bayaran dari kedua beah pikah.
Media Inggris, Sky News melaporkan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan dua warganya menjadi bagian pembela Ukraina.
"Kami mendukung keluarga dua pria Inggris yang hilang di Ukraina. Kami mengetahui laporan terbaru dan menghubungi pihak berwenang Ukraina," kata juru bicara itu.
Pada hari Rabu, perusahaan Concord milik pengusaha Rusia Yevgeny Prigozhin mengatakan bahwa salah satu warga negara Inggris yang hilang telah ditemukan tewas.
Menurut Polisi Nasional Ukraina, Andrew Bagshaw, 48, dan Christopher Parry, 28, hilang pada 6 Januari.
Semua komunikasi dengan mereka terputus setelah mereka berangkat dari Kramatorsk ke Soledar.
Baca juga: Populer Internasional: Pidato Presiden Ukraina di Golden Globes - Isi Buku Pangeran Harry
Menurut outlet media Inggris, warga Inggris membantu mengevakuasi warga sipil sebagai anggota organisasi non-pemerintah.
Pasukan bayaran Grup Wagner mengklaim telah mengusir tentara Ukraina dari seluruh wilayah Soledar pada Selasa (11/1/2023) malam.
Pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin menyebut bahwa pasukan Volodymyr Zelensky telah diusir dari wilayah tersebut dan kini pasukannya telah menguasai seluruh wilayah yang tidak jauh dari kota Bakhmut.
Baca juga: Serangan Artileri Rusia ke Ukraina Berkurang 75 Persen, Pasukan Putin Diisukan Kalah di Medan Perang
Meski demikian, Yevgeny mengakui masih ada sejumlah tentara Ukraina yang masih di pusat kota yang saat ini posisinya telah terkepung oleh pasukan sewaan pembela Vladimir Putin tersebut.