Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Inggris akan melarang penggunaan semua macam barang yang terbuat dari plastik sekali pakai mulai Oktober 2023.
Dikutip dari Reuters, Departemen Lingkungan Hidup Inggris menyatakan aturan tersebut bertujuan untuk mengurangi limbah plastik yang mulai meningkat akhir-akhir ini.
"Kita semua tahu dampak yang benar-benar merusak dari plastik terhadap lingkungan dan satwa liar kita," ujar Thérèse Coffey, sekretaris di Departemen Lingkungan Hidup Inggris.
Baca juga: Olah Sampah Plastik, Kolaborasi Sektor Kesehatan dan Pendidikan Ciptakan Kebaikan untuk Lingkungan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga pernah mengatakan penggunaan plastik sekali pakai secara berlebihan dalam beberapa dekade terakhir telah memicu "bencana lingkungan global".
Berdasarkan data yang dirilis Departemen Lingkungan Hidup pada Jumat (13/1/2023) menunjukkan bahwa sekitar 2,7 miliar barang yang terbuat dari plastik telah digunakan di Inggris pada tahun lalu dan hanya 10 persen yang di daur ulang.
Inggris sebelumnya juga telah melarang penggunaan sedotan, sendok hingga cotton bud yang terbuat dari plastik pada 2020.
Sementara itu, komunitas lingkungan hidup A Plastic Planet menyambut baik aturan terbaru, tetapi menyerukan pembatasan lebih lanjut, terutama pada kemasan sachet.
“Sekitar 855 miliar sachet plastik digunakan setiap tahun, tidak pernah didaur ulang," kata Sian Sutherland, salah satu pendiri komunitas tersebut.
Baca juga: Bali Bersihkan Sampah Plastik di Laut untuk Dukung Industri Pariwisata Berkelanjutan
Terlepas dari itu, pemerintah di seluruh dunia pun juga telah mensosialisasikan penggunaan plastik sekali pakai dalam berbagai tingkatan, dan survei global tahun lalu mengatakan tiga dari empat orang ingin plastik sekali pakai dilarang sesegera mungkin.