Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Konglomerat teknologi Korea Selatan (Korsel) Kakao Corp mengatakan bahwa unitnya, Kakao Entertainment telah mendapatkan investasi 1,2 triliun won atau setara 1,3 miliar dolar Singapura dari dana kekayaan negara terkemuka.
Langkah yang dianggap Kakao merupakan investasi luar negeri terbesar di perusahaan konten Korsel itu tidak hanya menandakan prospek bullish investor untuk potensi pertumbuhan konten Korea saja.
Namun juga kecenderungan 'anti-resesi', ketika prospek ekonomi yang lemah telah mengeringkan likuiditas di banyak sektor negara lain.
Dikutip dari laman The Straits Times, Sabtu (14/1/2023), GIC Singapura dan Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi memutuskan untuk masing-masing menginvestasikan 600 miliar won di perusahaan hiburan tersebut.
Baca juga: Spotify dan Kakao Entertainment Selesaikan Sengketa Lisensi, Lagu Korea akan Dapat Dinikmati Kembali
Seperti yang dikutip dari sumber perbankan investasi yang tidak disebutkan namanya.
Kendati demikian, Kakao tidak menyebutkan dana kekayaan kedaulatan dalam pernyataannya, baik GIC maupun PIF pun enggan berkomentar.
"Sangatlah penting bahwa kami dapat mengamankan dana sebesar ini pada saat pasar Korea dan global menghadapi banyak ketidakpastian dan sentimen investasi lemah," kata Kepala Investasi Kakao, Bae Jae-hyun.
Unlisted Kakao Entertainment memiliki portofolio bisnis, mulai dari K-pop hingga pertunjukan dan film, serta konten seperti komik online yang disebut webtoons dan serial novel Web.
Perusahaan itu akan menggunakan modal untuk memperluas kontennya.
"Webtoon dan novel Web terus diubah menjadi drama yang sukses dan format lainnya, jadi investor berpikir ini adalah nilai dan waktu yang tepat untuk berinvestasi pada pemegang kekayaan intelektual," kata Analis Daol Investment and Securities, Kim Jin-woo.
Setelah mendapatkan dana yang aman, Kakao Entertainment kemungkinan akan berusaha memperkuat jajaran artisnya yang dapat menargetkan pasar luar negeri dengan lebih baik melalui merger dan akuisisi (M&A) atau cara lainnya.
Baca juga: Korsel Tempatkan ASEAN sebagai Epicentrum Indo-Pasifik
Kesepakatan itu mengikuti kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ke Seoul pada November 2022, yang dilaporkan media lokal dapat mendahului serangkaian kesepakatan investasi untuk konglomerat Korsel senilai 30 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
Arab Saudi telah memperkuat investasi dan hubungan bisnis dengan perusahaan Korsel, menjadi pemegang saham utama NCSoft serta Nexon yang terdaftar di Tokyo, Jepang.
Kerajaan Saudi berusaha untuk menurunkan ketergantungannya pada ekspor minyak, dan telah menyebut bisnis konten termasuk storytelling, video game, dan e-sports sebagai mesin pertumbuhan yang memungkinkan.